MANAJEMEN SALURAN DISTRIBUSI
Parenicepos: Materi Kuliah Manajemen Pemasaran berikut ini membahas tentang Manajemen Saluran Distribusi, dengan mempelajari materi ini diharapkan para mahasiswa mampu menjelaskan, menerangkan dan mampu memahami apa yang disampaikan oleh pemateri. Berikut ulasannya tentang Manajemen Saluran Distribusi.
Materi Kuliah Manajemen Pemasaran |
1.
KD
dan Indikator
Kompetensi
Dasar :
Menjelaskan,
menerangkan tentang manajemen saluran distribusi
Indikator
:
- Mahasiswa mampu menerangkan, menjelaskan dan memahami konsep saluran distribusi.
- Mahasiswa mampu menerangkan, menjelaskan dan mengetahui mengapa menggunakan perantara?
- Mahasiswa mampu menerangkan, menjelaskan dan mengetahui beberapa alternative distribusi.
- Mahasiswa mampu menerangkan, menjelaskan pemilihan dan pengendalian saluran distribusi.
- Mahasiswa mampu menjelaskan dan menerangkan model keputusan distribusi.
1.
Gambaran
umum materi
Menjelaskan,
menerangkan tentang manajemen saluran distribusi
MANAJEMEN
SALURAN DISTRIBUSI
1.
KONSEP
SALURAN DISTIRBUSI
·
Definisi
Saluran Distribusi
Saluran
Distribusi, kadang-kadang disebut saluran perdagangan atau saluran pemasaran,
dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Umumnya definisi yang ada memberikan
gambaran tentang saluran distribusi ini sebagai suatu rute atau jalur.
David
A. Revzan Mengatakan bahwa :
“Saluran merupakan
suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan
akhirnya sampai pada pemakai”.
Definisi tersebut masih bersifat sempit. Istilah barang (terdapat juga dalam definisi dimuka) sering diartikan sebagai suatu bentuk fisik. Akibatnya, definisi ini lebih cenderung menggambarkan pemindahan jasa-jasa atau kominasi antara barang dan jasa.
Selain membatasi barang yang disalurkan, definisi ini juga membatasi lembaga-lembaga yang ada. Definisi yang bersifat luas tidaklah demikian, tetapi harus memasukkan semua lembaga yang mempunyai kepentingan dalam saluran, dan harus cukup luas macam barang serta jasa yang disalurkan.
·
Definisi
manajemen saluran
Konsep
tentang saluran pemasaran di sini berorientasi pada keputusan dalam mana
fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya beberapa
strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau menyeluruh,
sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan saluran.
Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi, menurut C. Glenn Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut :
Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran. Jadi, menurut C. Glenn Walters, manajemen saluran dapat didefinisikan sebagai berikut :
Manajemen
saluran adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada berbagai
keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik maupun
non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi
lingkungan tertentu.
2.
MENGAPA
MENGGUNAKAN PERANTARA?
Selama
suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa, masalah
distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu dilakukan
meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga.
Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Jadi, kegiatan distribusinya langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli akhir.
Perantara
pemasaran ini merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus
di bidang distribusi. Mereka itu adalah :
-
Perantara pedagang
-
Perantara agen
Meskipun
sama-sama perantara, tetapi mereka mempunyai perbedaan-perbedaan. Masalah
tersebut akan dibahas kemudian.
·
Alasan
Menggunakan Perantara
Pada
umumnya, alasan utama untuk menggunakan perantara adalah bahwa mereka ini dapat
membantu meningkatkan efisiensi distribusi. Kadang-kadang sulit untuk melihat
adanya peningkatan efisiensi tersebut.
·
Keuntungan
Menggunakan Perantara
Dapat
disebutkan disini bahwa penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan,
yaitu :
1. Mengurangi
tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai konsumen.
2. Kegiatan
distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai pengalaman.
3. Perantara
dapat membantu menyediakan peralatan dan jasa reparasi yang dibutuhkan untuk
beberapa jenis produk tertentu, sehingga produsen tidak perlu menyediakannya.
4. Perantara
dapat membantu di bidang pengangkutan dengan menyediakan alat-alat transport
sehingga meringankan beban produsen maupun konsumen untuk mencarinya.
5. Perantara
dapat membantu di bidang penyimpanan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas
penyimpanan, seperti gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya sehingga
sewaktu-waktu dibutuhkan oleh konsumen, dapat memenuhinya.
6. Perantara
dapat membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk
melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir, atau untuk melakukan
pembelian tunai dari produsen.
7. Keuntungan
lain yang dapat diharapkan oleh produsen dari perantara ini adalah :
-
Membantu dalam
pencarian konsumen.
-
Membantu dalam kegiatan
promosi.
-
Membantu dalam
penyediaan informasi.
-
Membantu dalam
pengepakan dan pembungkusan.
-
Membantu dalam
penyortiran.
·
Perantara
Pedagang
Pada
dasarnya, perantara pedagang (merchant middleman) ini bertanggung-jawab
terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Dalam hubungannya dengan pemindahan
milik, kegiatan antara pedagang ini berbeda dengan lembaga lain yang termasuk
dalam perantara agen, seperti : perusahaan transport, perusahaan pergudangan,
dan sebagainya. Adapun lembaga-lembaga yang termasuk dalam golongan perantara
pedagang adalah :
1. Pedagang
besar (wholesaler)
2. Pedagang
kecil (retailer)
Tidak
menutup kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertindak sekaligus sebagai
pedagang karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.
·
Perantara
Agen
Perantara
agen (agent middleman) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak
mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Oleh C. Glenn Walters,
agenda di definisikan sebagai berikut :
Agen
adalah lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau
fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan atau distribusi barang, tetapi
mereka tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.
Pada
dasarnya, perantara agen dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yakni :
1. Agen
penunjang (facilitating agent)
2. Agen
pelengkap (supplemental agent)
3.
BEBERAPA
ALTERNATIF DISTRIBUSI
Banyak
sekali cara yang dapat digunakan untuk mendistribusikan barang dan jasa kepada
pembeli. Sebuah perusahaan mungkin mendistribusikan barangnya secara langsung
pada konsumen meskipun jumlahnya cukup besar, sedangkan perusahaan lain
mendistribusikan produknya lewat perantara. Dari cara-cara distribusi yang ada,
tidak satupun perusahaan. Dalam hal ini banyak perusahaan yang menggunakan
beberapa kombinasi saluran distribusi untuk mencapai segmen pasar yang berbeda.
Sebagai
contoh :
Pabrik
kertas, misalnya, dapat menyalurkan produknya secara langsung kepada pemakai
(seperti: pemakai industry dan pemakai dalam jumlah besar), sedangkan pembeli
yang membeli dalam jumlah lebih kecil dilayani oleh pedagang besar.
Sistem
distribusi itu tidak hanya berbeda di antara perusahaan-perusahaan, tetapi juga
sering berubah-berubah dari waktu ke waktu. Sebuah saluran yang dapat bekerja
dengan baik pada saat perusahaan itu kecil, mungkin dapat menjadi kurang
efisien pada saat bertambah besar dan dapat menangani beberapa fungsi
distribusi dengan para pelaksananya. Disamping itu ada faktor lain yang dapat
menyebabkan metode distribusi yang ada menjadi ketinggalan jaman. Faktor
tersebut adalah :
-
Perubahan-perubahan
dalam keinginan pembeli.
-
Perubahan-perubahan
dalam metode transportasi.
-
Kemauan para penyalur
untuk menangani produk yang lebih banyak macamnya.
-
Kesediaan perantara
untuk menyalurkan produk.
·
Saluran
Distribusi Barang Konsumsi
Ada
beberapa alternative saluran yang dapat dipakai. Biasanya, alternatif saluran
tersebut didasarkan pada golongan barang konsumsi dan barang industry.
Dalam
penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen, terdapat lima
macam saluran. Pada setiap saluran, produsen mempunyai alternatif yang sama
untuk menggunakan kantor dan cabang penjualan. Selanjutnya, produsen juga dapat
menggunakan lebih dari satu pedagang besar, sehingga barang-barang dapat
mengalir dari satu pedagang besar kepada yang besar lainnya. Jadi, dalam hal
ini terdapat dua jalur perdagangan besar. Adapun macam-macam saluran distribusi
barang konsumsi adalah :
1. Produsen
– Konsumen
2. Produsen
– pengecer – konsumen
3. Produsen
– pedagang besar – pengecer – konsumen
4. Produsen
– agen – pengecer – konsumen
5. Produsen
– agen – pedagang besar – pengecer – konsumen
·
Saluran
Distribusi Barang Industri
Karena
karakteristik yang ada pada barnag industry berbeda dengan barang konsumsi,
maka saluran distribusi yang dipakainya juga agak berbeda. Seperti halnya pada
saluran distribusi barang konsumsi, saluran distribusi untuk barang industry
juga mempunyai kemungkinan/kesempatan yang sama bagi produsen untuk menggunakan
kantor dan cabang penjualan.
Kantor dan cabang penjualan ini dipakai untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya. Ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industry. Keempat macam saluran distribusi tersebut adalah :
Kantor dan cabang penjualan ini dipakai untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya. Ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industry. Keempat macam saluran distribusi tersebut adalah :
1. Produsen
– pemakai industry
2. Produsen
– distributor industry – pemakai industry
3. Produsen
– agen – pemakai industry
4. Produsen
– agen – distributor industry – pemakai industry
·
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran
Produsen
harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam
pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain menyangkut :
(1) pertimbangan pasar (2) pertimbangan barang, (3) pertimbangan perusahaan (4)
pertimbangan perantara.
·
Menentukan
Banyaknya Penyalur
Setelah
menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, perusahaan/produsen perlu
menentukan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar atau
pengecer. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif pilihan, yaitu (1)
distribusi intensif, (2) distribusi selektif, dan (3) distribusi eksklusif.
4.
PEMILIHAN
& PENGENDALIAN SALURAN DISTRIBUSI
Pemilihan
penyalur yang akan digunakan dalam saluran distribusi harus ditentukan
berdasarkan pertimbangan laba, selain beberapa faktor yang juga memberikan
pengaruh seperti telah diterangkan di muka. Ini berarti bahwa perusahaan harus
membuat keseimbangan antara biaya penggunaan jenis penyalur yang berbeda dengan
pendapatan yang dihasilkan metode distribusnya. Dengan seorang pedagang besar
dalam saluran biaya komunikasi dan penjualan produsen dapat berkurang karena
sebagian dari biaya tersebut dapat dibebankan kepada pedagang besar.
·
Pengendalian
Saluran Distribusi
Pembandingan
saluran distribusi dapat menjadi suatu masalah yang sulit bagi perusahaan yang
mengandalkan fungsi perdagangan besar dan eceran pada penyalur tertentu saja
(penyalur independen). Penyalur independen tersebut melaksanakan kegiatan
bisnisnya untuk kepentingan sendiri, artinya, mereka hanya tertarik untuk
menjual barang yang dapat meningkatkan laba mereka.
Produsen yang menjual melalui penyalur independen tersebut harus dapat merancang produk dan program pemasaran yang menarik. Untuk membuat agar penyalur independen dapat lebih terikat pada produsen, maka produsen harus mengambil beberapa kebijaksanaan seperti :
Produsen yang menjual melalui penyalur independen tersebut harus dapat merancang produk dan program pemasaran yang menarik. Untuk membuat agar penyalur independen dapat lebih terikat pada produsen, maka produsen harus mengambil beberapa kebijaksanaan seperti :
1. Produsen
harus menyatakan bahwa tugasnya tidak berakhir pada saat produk terjual, tetapi
masih perlu memberikan pelayanan sesudah penjualan kepada pembeli akhir. Oleh
karena itu program tersebut harus dikoordinasikan dengan para penyalur sehingga
komunikasi dengan pembeli akhir dan informasi dapat diperoleh secara cepat dan
tepat.
2. Produsen
harus menyatakan bahwa masalah yang dihadapi penyalur merupakan masalah bagi
produsen dan tidak dapat diabaikan jika ingin mempertahankan posisi pasarnya.
3. Produsen
harus memberi ganti kepada penyalur atas garansi dan servis lain yang
diberikannya kepada para pembeli.
4. Produsen
harus dapat memberikan semangat kepada penyalur dengan member sejumlah
insentif. Beberapa teknik pemberian insentif yang dapat digunakan antara lain :
-
Konsesi harga
-
Bantuan keuangan
-
Proteksi
5.
MODEL
KEPUTUSAN DISTRIBUSI
Salah
satu keputuan yang harus diambil oleh manajer pemasaran adalah
keputusan-keputusan di bidang saluran distribusi. Keputusan yang diambil harus
selektif, efisien, ataupun paling menguntungkan. Ini tidak berarti bahwa
keputusan yang paling penting adalah keputusan yang menyangkut saluran
distribusi. Keputusan-keputusan yang diambil dalam elemen marketing mix lainnya
pun tidak kalah penting, satu elemen dengan elemen lainnya saling berkaitan.
Dalam
keputusan ini, penjual harus menentukan cara-cara yang paling menguntungkan
untuk mencapai pasar yang dilayaninya. Jika ingin menjual secara langsung ia
harus menentukan banyaknya dan macam tenaga penjualan, anggaran periklanannya,
harga produknya, dan sebagainya. Apabila ingin memasarkan lewat perantara,
keputusan yang diambilnya juga berlainan. Sebenarnya, keputusan di bidang
distribusi ini dapat dipakai sebagai dasar untuk perencanaan usaha-usaha
pemasaran lainnya.
REFERENSI
:
Basu
Swastha,Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty offset. Yogyakarta, 2008
Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, Analisis,
perencanaan dan pengendalian, edisi kelima, Erlangga. Jakarta. 1987.
Baca Juga : Materi Kuliah Manajemen Pemasaran - Siklus Kehidupan Produk
No comments:
Post a Comment