STRATEGI PENENTUAN HARGA
Parenicepos : Materi Manajemen Pemasaran berikutnya adalah tentang Strategi Penentuan Harga, diharapkan para mahasiwa dapat memahami dan mengerti apa yang disampaikan oleh pemateri bahwa untuk penentuan harga didalam manajemen pemasaran itu ada strateginya, untuk itu strategi apa saja yang ada pada materi strategi penentuan harga, mari kita simak ulasannya!
1.
KD
dan Indikator
Kompetensi
Dasar :
Menjelaskan,
Menerangkan strategi penentuan harga
Indikator
:
1.
Mahasiswa mampu menerangkan,
menjelaskan tentang pengertian harga.
2.
Mahasiswa mampu menerangkan,
menjelaskan tentang metode praktis.
3.
Mahasiswa mampu menerangkan,
menjelaskan penetapan harga yang didasarkan pada permintaan.
1.
Gambaran
umum materi
Menjelaskan,
Menerangkan strategi penentuan harga
STRATEGI PENENTUAN HARGA
1.
PENGERTIAN
HARGA
A.
Apakah
yang Dimaksud dengan Harga
Penetapan
harga itu sebenarnya cukup kompleks dan sulit. Kita akan melihat bahwa
kekomplekan dan pentingnya penetapan harga ini memerlukan suatu pendekatan yang
sistematis, yang melibatkan penetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur
penetapan harga yang tepat. Namun, sebelum kita membahas strategi penetapan
harga lebih lanjut, kita harus mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan
harga.
Menurut
William J. Stanton harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya.
Dari
definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli
itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual. Bahkan penjual juga
menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.
B.
Tujuan
Penetapan Harga
Dalam
strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan penetapannya.
Tujuan ini berasal dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha menetapkan
harga barang dan jasa setepat mungkin. Oleh karena itu tinjauan kita di sini
berawal dari segi manajemen perusahaan yang mempunyai kepentingan dengan
masalah penetapan harga.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam
kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
: (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas
permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan
pemerintah.
D.
Keputusan
Tentang Harga
Ada
beberapa keputusan menyangkut penentuan harga, termasuk harga tertentu yang
dibebankan kepada masing-masing produk atau jasa yang dipasarkan. Tetapi harga
itu juga dapat ditentukan oleh pembeli yang membeli produk atau jasa
perusahaan. Jika beberapa pembeli membeli produk dalam jumlah yang
berbeda-beda.
Apakah penjual harus menawarkan sejumlah potongan atas volume pembelian tersebut? Jika demikian, pada tingkat volume berapakah penjual harus memberikan potongan? Dan berapa banyak potongan yang harus diberikan? Jika perusahaan memasarkan melalui saluran distribusi panjang, berapakah harga yang harus dibebankan kepada pedagang besar maupun pengecer yang membeli dari pedagang besar? Berapakah harga yang dikenakan kepada pengecer yang membeli langsung dari produsen? Dalam penentuan harga yang dibebankan kepada para penyalur, biasanya perusahaan memberikan sejumlah potongan dagang atau potongan fungsional.
Apakah penjual harus menawarkan sejumlah potongan atas volume pembelian tersebut? Jika demikian, pada tingkat volume berapakah penjual harus memberikan potongan? Dan berapa banyak potongan yang harus diberikan? Jika perusahaan memasarkan melalui saluran distribusi panjang, berapakah harga yang harus dibebankan kepada pedagang besar maupun pengecer yang membeli dari pedagang besar? Berapakah harga yang dikenakan kepada pengecer yang membeli langsung dari produsen? Dalam penentuan harga yang dibebankan kepada para penyalur, biasanya perusahaan memberikan sejumlah potongan dagang atau potongan fungsional.
Perusahaan
juga harus mengambil keputusan tentang perlu/tidaknya memberikan potongan untuk
pembayaran yang lebih awal. Jika perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk
memberikan potongan tunai, maka perlu ditentukan kapan seorang pembeli akan menerima
potongan tunai dan berapa besar jumlah potongannya? Apakah potongan tersebut
diperuntukkan bagi penyalur juga?
Semua
keputusan dan masalah tersebut sebenarnya cukup sulit ditentukan apalagi bagi
perusahaan yang menjual berbagai macam produk. Hal ini disebabkan karena setiap
jenis produk memerlukan penetapan harga yang berbeda-beda.
E.
Prosedur
Penetapan Harga
Jika
tujuan penetapan harga sudah ditentukan, maka manajemen dapat mengalihkan
perhatian pada prosedur penentuan harga barang atau jasa yang ditawarkan. Tidak
semua perusahaan menggunakan prosedur yang sama. Prosedur penentuan harga yang
dipakai di sini meliputi enam tahap, yaitu :
-
Mengestimasikan
permintaan untuk barang tersebut
-
Mengetahui lebih dulu
reaksi dalam persaingan
-
Menentukan market share
yang dapat diharapkan
-
Memilih strategi harga
untuk mencapai target pasar
-
Mempertimbangkan
politik pemasaran perusahaan
-
Memilih harga tertentu
F.
Penentuan
Harga Dasar dan Laba yang Diharapkan
Dalam
kaitannya dengan prosedur penetapan harga di muka perlulah ditentukan berbagai
alternative harga untuk mengetahui seberapa besar laba yang bisa diharapkan.
Alternative-alternatif tersebut akan tergantung pada pemilihan perusahaan dan
elastisitas yang ada.
Dengan semakin luas jarak masing-masing alternative harga dan semakin besar elastisitas permintaannya, maka semakin banyak pula alternative harga yang harus dipertimbangkan. Jika jarak antara masing-masing alternatif harga tidak begitu besar dan elastisitasnya rendah, maka alternative harga yang perlu dipertimbangkan juga tidak banyak, mungkin hanya dua atau tiga alternatif.
Dengan semakin luas jarak masing-masing alternative harga dan semakin besar elastisitas permintaannya, maka semakin banyak pula alternative harga yang harus dipertimbangkan. Jika jarak antara masing-masing alternatif harga tidak begitu besar dan elastisitasnya rendah, maka alternative harga yang perlu dipertimbangkan juga tidak banyak, mungkin hanya dua atau tiga alternatif.
G.
Penetapan
Harga Dasar dalam Kondisi yang Tidak Pasti
Dalam
pembahasan dimuka tentang penentuan harga dasar, kita telah melihat bahwa hal
ini penting bagi perencanaan pemasaran untuk mengestimasi volume penjualan pada
masing-masing alternative harga, dan ini bukanlah tugas yang mudah. Tugas
tersebut semakin sulit dengan semakin tidak pastinya keadaan.
2.
METODE
PRAKTIS
Penetapan
harga barang dan jasa yang efisien sering merupakan masalah yang sulit bagi
sebuah perusahaan. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi semua
perusahaan (didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba), tetapi
kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat
produknya, pasarnya, dan tujuan perusahaan. Jadi, tugas manajer di sini adalah
mengembangkan dan menerapkan strategi penetapan harga yang dapat memenuhi
keinginan perusahaan pada waktu tertentu.
Sebagai
contoh, jika perusahaan sedang mencoba untuk memasuki industry baru, harga
sering ditentukan rendah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan volume
penjualan yang besar.
Banyak
pengusaha menggunakan prosedur penetapan harga yang paling mudah pengaturannya
dan hanya memerlukan asumsi yang sangat terbatas tentang permintaan. Mungkin
teknik penetapan harga yang paling sederhana adalah mark-up pricing.
3.
PENETAPAN
HARGA YANG DIDASARKAN PADA PERMINTAAN
Ada
suatu pendapat bahwa dalam menetapkan harga, perusahaan harus mengetahui lebih
dulu bentuk umum dari fungsi permintaannya. Ini berarti perusahaan harus
memperkirakan beberapa unit produk yang diharapkan dapat terjual pada harga
tertentu. Hubungan antara kuantitas dengna harga itu negative dimana kuantitas
yang dibeli akan meningkat jika harga turun, dan fungsi ini dapat dinyatakan dengan
suatu persamaan sebagai berikut :
Q
= 4.000 – 40 P
Dimana :
Q = Kuantitas produk
yang diharapkan dapat terjual
P = Tingkat harga
tertentu
Dari persamaan yang
dimuka kita dapat mengetahui bahwa disitu tidak ada produk Y yang terjual jika
harga yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 100.00 atau lebih dan apabila harga
yang ditetapkan adalah Rp. 0.00, maka permintaannya akan mencapai 4.000 unit
(dalam kenyataannya, mungkin dengan harga Rp. 0.00 jumlah yang diminta lebih
dari 4.000 unit). Dalam hal ini, harga optimal dapat ditentukan dengan memilih
satu tujuan penetapan harga serta mengumpulkan data biaya tambahan. Beberapa
tujuan penetapan harga yang telah kita kenal antara lain :
- Maksimasi laba
- Maksimasi pendapatan/penjualan
- Maksimasi volume unitnya
REFERENSI
:
Basu
Swastha,Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty offset. Yogyakarta, 2008
Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, Analisis,
perencanaan dan pengendalian, edisi kelima, Erlangga. Jakarta. 1987.
Baca Juga : Materi Kuliah Manajemen Pemasaran - Siklus Kehidupan Produk
No comments:
Post a Comment