PENGEMBANGAN
PRODUK BARU
Parenicepos : Materi Kuliah Manajemen Pemasaran berikutnya adalah tentang Pengembangan Produk Baru, banyak hal yang akan dijelaskan pada materi ini, untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama oleh para mahasiswa, bahwa materi ini adalah materi yang sangat penting dan bermanfaat. Untuk itu pelajari dengan serius, fokus dan penuh semangat, agar materi ini bisa di aplikasikan di kemudian hari. Mari kita simak penjelasannya!
PENGERTIAN
PRODUK BARU
Produk Baru
Dapat didefinisikan
sebagai barang dan jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah
dipasarkan oleh sebuah perusahaan.
Kriteria produk baru :
- Produk yang betul-betul baru, tidak ada produk substitusinya. Misalnya : obat kanker.
- Produk yang sama jenisnya, dengan model baru. Sebagai contoh : mobil model tahun 1981.
- Produk tiruan yang baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar. Misal : kamera otomatis “Polaroid” (sekali jadi).
- Beberapa pengusaha percaya bahwa dalam jangka panjang terdapat korelasi antara pengenalan produk baru dengan meningkatnya penjualan total serta laba perusahaan.
Hal ini tidak lepas dari masalah
biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan produk termasuk biaya penelitiannya.
Pengalaman-pengalaman ini telah dialami oleh perusahaan-perusahaan seperti Air
mancur, kodak, dan sebagainya.
•
Produk
life cycle
Konsep yang
paling penting untuk
mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan produk adalah hipotesa tentang product
life cycle (siklus kehidupan produk). Oleh Roland Polli dan Victor Cook
dinyatakan bahwa produk mengalami tahap-tahap :
- Perkenalan
- Pertumbuhan
- Dan kemunduran
Mengendalikan Pengembangan Produk:
•
Tahap-tahap
di dalam siklus pengembangan produk baru.
Pengembangan produk
dapat ditunjukkan sebagai suatu proses berturut-turut yang didasarkan pada
informasi tertentu (informasi yang terbatas). Seperti dalam permainan kartu,
berhasilnya pengembangan produk itu tergantung pada tiga faktor, yaitu :
- Faktor Keberuntungan
- Faktor Keahlian dan
- Faktor penafsiran terhadap informasi yang ada.
Tahap – tahap pengembangan produk
- Tahap pemilihan atau penyaringan.
- Tahap analisa
- Tahap pengembangan
- Tahap pengujian,
- Tahap komersialisasi
•
Tahap
Penyaringan
Tahap penyaringan
ini dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk itu tersedia. Jadi,
tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai sumber.
Adapun sumber
informasi atau ide dapat berasal dari : manajer perusahaan, pesaing, para ahli
termasuk konsultan, para penyalur, langganan atau lembaga lain.
•
Tahap
Analisa Bisnis
Masing-masing ide
perlu dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui sampai seberapa jauh
kemampuan ide tersebut dalam menghasilkan laba.
•
Tahap
Pengembangan
Produk diuji coba
secara internal baik dilakukan sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar
perusahaan yang kompeten di bidangnya. Dari contoh produk yang dibuat, jika ada
yang dirasa buruk produknya atau akan mengalami kendala produksi di masa depan
sebaiknya tidak dilanjutkan atau dilakukan perbaikan dengan kembali ke
tahap-tahap sebelumnya untuk diperbaiki.
•
Tahap
Pengujian
Tahap pengujian
merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan. Termasuk dalam tahap pengujian
ini adalah :
- Pengujian tentang konsep produk
- Pengujian terhadap kesukaan konsumen
- Penilaian laboratoris
- Tes penggunaannya
- Dan operasi pabrik percontohan (pilot plant).
•
Tahap
Komersialisasi
Tahap yang terakhir dari rangkaian pengembangan
produk baru adalah menawarkannya kepada seluruh pasar yang dituju. Produk baru
tersebut sebaiknya terus dilakukan monitoring dan dilakukan berbagai evaluasi
dari yang ada di lapangan dan perbaikan baik pada produk, target konsumen,
harga, promosi, dan lain sebagainya sehingga mampu memaksimalisasi keuntungan
yang diperoleh.
Organisasi
Pengembangan Produk Baru
Agar dapat
berhasil, masalah pengembangan produk baru ini harus ditangani oleh satu badan
atau departemen tersendiri. Di antara organisasi yang ada seperti
:
- Komite perencanaan produk
- Departemen produk baru
- Manajer produk
- Venture team
- Para ahli (konsultan) produk baru dari luar.
Anggaran
dan
Skedul
Proses pengembangan
produk dapat dibuat lebih efisien dengan memberikan suatu tanggungjawab yang
luas kepada seseorang dan dengan memanfaatkan anggaran serta skedul yang telah
ditentukan. Pengembangan produk baru dapat memakan biaya lebih besar dan waktu
lebih banyak dari apa yang telah ditentukan. Namun masalah-masalah tersebut
akan dapat diatasi jika pengawasannya efektif.
PENCARIAN DAN PENYARINGAN IDE TENTANG
PRODUK BARU
SUMBER
IDE
Sumber ide yang paling penting untuk
produk baru berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu dari :
- Staf penelitian
- Karyawan
- Salesman
- Karyawan lain dan manajer perusahaan
Selain itu, sumber
ide juga dapat berasal dari pihak lain diluar perusahaan seperti :
- Langganan
- Pesaing
- Penyalur
- Konsultan
- Lembaga-lembaga pemerintahan
- Dan lembaga lainnya
LISENSI
PRODUK BARU
Mencari ide produk baru dengan cara lisensi mempunyai
keuntungan bagi perusahaan yang ingin menghindari biaya pengembangan produk
yang tinggi.
Sebuah perusahaan
yang berhasil menemukan produk baru mungkin tidak berani menjual atau
memasarkan. Kalau demikian, perusahaan tersebut dapat menjual lisensinya kepada
perusahaan lain.
Prosedur Penyaringan
Tujuan utama dari
proses penyaringan adalah untuk membuang ide produk baru yang tidak selaras
dengan tujuan atau sumber-sumber dalam perusahaan.
Ada dua tahap
penyaringan :
- Membuat suatu pendapat secara cepat untuk melihat apakah ide tersebut sesuai dengan rencana perusahaan, keahlian teknis dan kemampuan finansial yang ada.
- Menentukan urutan ide yang lolos secara lebih terperinci dengan mendasarkan pada faktor2 yang dianggap berkaitan dengan pengembangan produk.
ANALISA BISNIS
- Tahap kedua didalam pengembangan produk baru adalah tahap analisa bisnis. Dalam tahap ini dilakukan suatu studi mendalam tentang kemampuan laba potensial dari ide produk baru.
- Adapun tujuan dari analisa bisnis ini adalah meninggalkan usaha yang tidak menguntungkan sebelum biaya pengembangan dan pengujian pasar dikeluarkan.
PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN
Pengembangan dan
pengujian ini berkaitan dengan penentuan karakteristik fisik barang dan jasa
baru yang disukai oleh konsumen. Tujuan dari tahap ini adalah mengubah ide-ide menjadi produk sesungguhnya.
Beberapa tahap
pengujian :
- Pengujian konsep
- Penilaian laboratorium
- Tes kesukaan konsumen
- Pabrik percontohan
1. Pengujian Konsep
Tahap pertama dalam
proses pengembangan sering memasukkan kegiatan mengukur reaksi pembeli terhadap
gambaran tentang produk baru. Konsep yang ada dapat diwujudkan dalam bentuk
tulisan dan gambar, dan kemudian diperlihatkan kepada sekelompok pembeli. Jika
calon pembeli tersebut bersedia akan membeli, mereka minta untuk memberikan
alasannya. Setelah diadakan perubahan dan penyesuaian.
2. Penilaian Laboratorium
Pengujian
laboratorium ini merupakan kegiatan yang lebih bersifat teknis menyangkut
segi-segi produknya (kualitas, pembungkusan, model, dan sebagainya).
Pengujian laboratorium yang dilakukan tidak terlepas dari
data atau informasi yang masuk dari konsumen. Segi kualitas misalnya tidak
mengabaikan standard kualitas yang telah ditentukan.
3. Tes Kesukaan Konsumen
Tes kesukaan
konsumen ini dilakukan untuk membandingkan reaksi konsumen terhadap atribut atau
tingkat kualitas barang yang berbeda.
Biasanya, dalam tes
ini konsumen diberi beberapa contoh yang berbeda. Kemudian ia diminta untuk
memilih mana yang disukai serta diminta memberikan alasannya. Dengan informasi
tersebut perusahaan dapat mengembangkan produk baru.
4. Pabrik Percontohan
Tahap selanjutnya
dalam pengembangan ini adalah membuat prototype. Pembuatan prototype tersebut juga memerlukan pengaturan
semua fasilitas pabrik meskipun pada suatu saat diubah kembali. Diharapkan
produk yang nantinya dibuat adalah persis sama dengan prototype
tersebut. Namun demikian dapat pula terjadi
perubahan-perubahan sejauh diperlukan.
PENGUJIAN PEMASARAN
Pengujian pemasaran
merupakan tahap pengembangan produk yang dirancang untuk mengukur reaksi
konsumen terhadap produk baru itu dan dukungan mereka terhadap program
pemasaran perusahaan di daerah pasar tertentu.
Alasan-alasan untuk mengadakan pengujian pemasaran antara lain :
- Untuk meningkatkan pengetahuan atau mengetahui lebih dalam tentang potensi penjualannya.
- Dipakai sebagai tes pendahuluan terhadap alternatif rencana pemasarannya.
- Memberikan kemungkinan bagi perusahaan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada tahap-tahap sebelumnya.
- Untuk mengetahui dengan segera tentang masalah distribusi dari produk tersebut.
- Untuk memahami lebih jauh mengenai berbagai segmen yang ada dalam pasar.
Prosedur Mengadakan Tes
1. Menentukan banyaknya daerah atau kota yang akan dites.
Banyak sedikitnya
kota yang akan diuji disesuaikan menurut dana yang tersedia. Perusahaan juga
dapat berpegang pada suatu prinsip bahwa manfaat yang akan diperoleh harus
lebih besar dari pengorbanan atau biayanya.
2. Memilih kota mana yang akan dites
Kriteria yang
dipakai untuk memilih kota berbeda-beda di antara perusahaan-perusahaan.
Kriteria tersebut dapat berupa :
•
Jumlah
penduduk
•
Tingkat
penghasilan
•
Jumlah
pedagang
•
Jumlah
media massa untuk menunjang kegiatan promosi.
3. Menentukan lamanya waktu pengujian
Lamanya waktu
pengujian dapat ditentukan apakah beberapa bulan saja atau sampai beberapa
tahun. Adapun faktor yang mempengaruhi penentuan lamanya waktu pengujian ini
adalah :
•
Siklus
pembelian kembali produk tersebut.
•
Tersedianya
dana penelitian.
•
Kondisi
persaingan.
4. Mengumpulkan data
Data yang diperlukan dalam pengujian ini antara lain :
•
Data tentang pengiriman produk ke toko pengecer, penyalur lain
atau konsumen yang ada di pasar (kota yang dipilih).
•
Data
tentang penjualan pada tingkat eceran.
•
Data
tentang karakteristik konsumen termasuk langganan.
•
Data
tentang sikap pembeli.
•
Data
tentang efektivitas periklanan, dsb.
5. Menentukan tindakan yang harus dilakukan, sesudah mengadakan
tes
Konsep pengujian
pemasaran ini sangat penting dan sangat membantu para manajer karena dapat
mengurangi ketidak-pastian waktu yang akan datang. Selain itu juga membuka
jalan bagi suksesnya produk baru. Penilaian terhadap alternatif program promosinya
juga lebih mudah.
KOMERSIALISASI
Tahap selanjutnya
dalam proses pengembangan produk ini adalah memperkenalkan produk baru kepada
para penyalur dan kemudian kepada pembeli akhir dari produk tersebut.
Adapun tujuan dari
tahap komersialisasi ini adalah:
•
Mencari
penyalur yang bersedia menyalurkan serta memelihara sejumlah persediaan dari
produk sendiri.
•
Membujuk
konsumen akhir untuk bersedia membeli produk tersebut.
Pentingnya
Penentuan Waktu
Berhasil atau
gagalnya produk baru sering tergantung pada masalah kapan produk itu
diperkenalkan. Jika pengenalan ini segera dilakukan, mungkin pembeli akan
menolak karena produk tersebut tidak dikembangkan secara sempurna atau karena
terlalu dini. Tetapi kesalahan juga dapat terjadi dengan terlambatnya memperkenalkan
produk baru dan pesaing sudah mendominasi pasar.
Penerapan Network
Diagram pada Pengenalan Produk Baru
Network diagram sangat penting dalam pengembangan produk baru, dan
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
- Dapat mengetahui jangka waktu kritis dalam proses pengembangan produk baru sehingga kegiatan-kegiatannya dapat dipusatkan pada jangka waktu tersebut.
- Dengan bantuan komputer, kita dapat menilai ribuan kombinasi kegiatan secara efisien.
- Wewenang dan tanggungjawab khusus untuk kegiatan-kegiatan khusus dapat ditentukan dengan tepat.
- Manajer dapat menentukan jadwal untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya secara lebih tepat, misalnya tentang kegiatan distribusi dan periklanan.
- Kemacetan atau hambatan-hambatan yang sekiranya terjadi dalam proses pengembangan produk baru dapat diketahui lebih awal.
- Kegiatan-kegiatan pengembangan produk baru dapat dikoordinasikan dengan baik.
- Manajer dapat membandingkan hasil senyatanya dengan hasil yang diperkirakan.
- Dapat meringankan biaya karena sumber-sumber yang menganggur dapat dimanfaatkan.
REFERENSI
:
Basu
Swastha,Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty offset. Yogyakarta, 2008
Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, Analisis,
perencanaan dan pengendalian, edisi kelima, Erlangga. Jakarta. 1987.
No comments:
Post a Comment