Wednesday, May 17, 2017

Materi Kuliah Manajemen Pemasaran - Pengembangan Produk Baru



PENGEMBANGAN PRODUK BARU

PareniceposMateri Kuliah Manajemen Pemasaran berikutnya adalah tentang Pengembangan Produk Baru, banyak hal yang akan dijelaskan pada materi ini, untuk itu perlu diperhatikan dengan seksama oleh para mahasiswa, bahwa materi ini adalah materi yang sangat penting dan bermanfaat. Untuk itu pelajari dengan serius, fokus dan penuh semangat, agar materi ini bisa di aplikasikan di kemudian hari. Mari kita simak penjelasannya!
Materi Kuliah Manajemen Pemasaran - Pengembangan Produk Baru


PENGERTIAN PRODUK BARU
Produk Baru
Dapat didefinisikan sebagai barang dan jasa yang pada pokoknya berbeda dengan produk yang telah dipasarkan oleh sebuah perusahaan.

  Kriteria produk baru :
  1. Produk yang betul-betul baru, tidak ada produk substitusinya. Misalnya : obat kanker.
  2. Produk yang sama jenisnya, dengan model baru. Sebagai contoh : mobil model tahun 1981.
  3. Produk tiruan yang baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar. Misal : kamera otomatis “Polaroid” (sekali jadi).
  4. Beberapa pengusaha percaya bahwa dalam jangka panjang terdapat korelasi antara pengenalan produk baru dengan meningkatnya penjualan total serta laba perusahaan.
            Hal ini tidak lepas dari masalah biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan produk termasuk biaya penelitiannya. Pengalaman-pengalaman ini telah dialami oleh perusahaan-perusahaan seperti Air mancur, kodak, dan sebagainya.

      Produk life cycle
Konsep yang paling penting untuk mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan produk adalah hipotesa tentang product life cycle (siklus kehidupan produk). Oleh Roland Polli dan Victor Cook dinyatakan bahwa produk mengalami tahap-tahap :
  1. Perkenalan
  2. Pertumbuhan
  3. Dan kemunduran
Mengendalikan Pengembangan Produk:
      Tahap-tahap di dalam siklus pengembangan produk baru.
Pengembangan produk dapat ditunjukkan sebagai suatu proses berturut-turut yang didasarkan pada informasi tertentu (informasi yang terbatas). Seperti dalam permainan kartu, berhasilnya pengembangan produk itu tergantung pada tiga faktor, yaitu :
  1. Faktor Keberuntungan
  2. Faktor Keahlian dan
  3. Faktor penafsiran terhadap informasi yang ada.

  Tahap – tahap pengembangan produk
  1. Tahap pemilihan atau penyaringan.
  2. Tahap analisa
  3. Tahap pengembangan
  4. Tahap pengujian,
  5. Tahap komersialisasi

      Tahap Penyaringan
Tahap penyaringan ini dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk itu tersedia. Jadi, tahap ini merupakan pemilihan sejumlah ide dari berbagai sumber.
Adapun sumber informasi atau ide dapat berasal dari : manajer perusahaan, pesaing, para ahli termasuk konsultan, para penyalur, langganan atau lembaga lain.

      Tahap Analisa Bisnis
Masing-masing ide perlu dianalisa dari segi bisnis untuk mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan ide tersebut dalam menghasilkan laba.

      Tahap Pengembangan
Produk diuji coba secara internal baik dilakukan sendiri maupun dilakukan oleh pihak luar perusahaan yang kompeten di bidangnya. Dari contoh produk yang dibuat, jika ada yang dirasa buruk produknya atau akan mengalami kendala produksi di masa depan sebaiknya tidak dilanjutkan atau dilakukan perbaikan dengan kembali ke tahap-tahap sebelumnya untuk diperbaiki.
      Tahap Pengujian
Tahap pengujian merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan. Termasuk dalam tahap pengujian ini adalah :
  1. Pengujian tentang konsep produk
  2. Pengujian terhadap kesukaan konsumen
  3. Penilaian laboratoris
  4. Tes penggunaannya
  5. Dan operasi pabrik percontohan (pilot plant).
      Tahap Komersialisasi
Tahap yang terakhir dari rangkaian pengembangan produk baru adalah menawarkannya kepada seluruh pasar yang dituju. Produk baru tersebut sebaiknya terus dilakukan monitoring dan dilakukan berbagai evaluasi dari yang ada di lapangan dan perbaikan baik pada produk, target konsumen, harga, promosi, dan lain sebagainya sehingga mampu memaksimalisasi keuntungan yang diperoleh.

Organisasi Pengembangan Produk Baru
Agar dapat berhasil, masalah pengembangan produk baru ini harus ditangani oleh satu badan atau departemen tersendiri. Di antara organisasi yang ada seperti :
  1. Komite perencanaan produk
  2. Departemen produk baru
  3. Manajer produk
  4. Venture team
  5. Para ahli (konsultan) produk baru dari luar.

Anggaran dan Skedul
Proses pengembangan produk dapat dibuat lebih efisien dengan memberikan suatu tanggungjawab yang luas kepada seseorang dan dengan memanfaatkan anggaran serta skedul yang telah ditentukan. Pengembangan produk baru dapat memakan biaya lebih besar dan waktu lebih banyak dari apa yang telah ditentukan. Namun masalah-masalah tersebut akan dapat diatasi jika pengawasannya efektif.

PENCARIAN DAN PENYARINGAN IDE TENTANG PRODUK BARU
  SUMBER IDE
            Sumber ide yang paling penting untuk produk baru berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu dari :
  1. Staf penelitian
  2. Karyawan
  3. Salesman
  4. Karyawan lain dan manajer perusahaan
Selain itu, sumber ide juga dapat berasal dari pihak lain diluar perusahaan seperti :
  1. Langganan
  2. Pesaing
  3. Penyalur
  4. Konsultan
  5. Lembaga-lembaga pemerintahan
  6. Dan lembaga lainnya

  LISENSI PRODUK BARU
            Mencari ide produk baru dengan cara lisensi mempunyai keuntungan bagi perusahaan yang ingin menghindari biaya pengembangan produk yang tinggi.
Sebuah perusahaan yang berhasil menemukan produk baru mungkin tidak berani menjual atau memasarkan. Kalau demikian, perusahaan tersebut dapat menjual lisensinya kepada perusahaan lain.

  Prosedur Penyaringan
Tujuan utama dari proses penyaringan adalah untuk membuang ide produk baru yang tidak selaras dengan tujuan atau sumber-sumber dalam perusahaan.
Ada dua tahap penyaringan :
  1. Membuat suatu pendapat secara cepat untuk melihat apakah ide tersebut sesuai dengan rencana perusahaan, keahlian teknis dan kemampuan finansial yang ada.
  2. Menentukan urutan ide yang lolos secara lebih terperinci dengan mendasarkan pada faktor2 yang dianggap berkaitan dengan pengembangan produk.

ANALISA BISNIS
  •   Tahap kedua didalam pengembangan produk baru adalah tahap analisa bisnis. Dalam tahap ini dilakukan suatu studi mendalam tentang kemampuan laba potensial dari ide produk baru.
  •   Adapun tujuan dari analisa bisnis ini adalah meninggalkan usaha yang tidak menguntungkan sebelum biaya pengembangan dan pengujian pasar dikeluarkan.

PENGEMBANGAN DAN PENGUJIAN
Pengembangan dan pengujian ini berkaitan dengan penentuan karakteristik fisik barang dan jasa baru yang disukai oleh konsumen. Tujuan dari tahap ini adalah mengubah ide-ide menjadi produk sesungguhnya.
Beberapa tahap pengujian :
  1. Pengujian konsep
  2. Penilaian laboratorium
  3. Tes kesukaan konsumen
  4. Pabrik percontohan

1.  Pengujian Konsep
Tahap pertama dalam proses pengembangan sering memasukkan kegiatan mengukur reaksi pembeli terhadap gambaran tentang produk baru. Konsep yang ada dapat diwujudkan dalam bentuk tulisan dan gambar, dan kemudian diperlihatkan kepada sekelompok pembeli. Jika calon pembeli tersebut bersedia akan membeli, mereka minta untuk memberikan alasannya. Setelah diadakan perubahan dan penyesuaian.

2.  Penilaian Laboratorium
Pengujian laboratorium ini merupakan kegiatan yang lebih bersifat teknis menyangkut segi-segi produknya (kualitas, pembungkusan, model, dan sebagainya). Pengujian laboratorium yang dilakukan tidak terlepas dari data atau informasi yang masuk dari konsumen. Segi kualitas misalnya tidak mengabaikan standard kualitas yang telah ditentukan.

3.  Tes Kesukaan Konsumen
Tes kesukaan konsumen ini dilakukan untuk membandingkan reaksi konsumen terhadap atribut atau tingkat kualitas barang yang berbeda.
Biasanya, dalam tes ini konsumen diberi beberapa contoh yang berbeda. Kemudian ia diminta untuk memilih mana yang disukai serta diminta memberikan alasannya. Dengan informasi tersebut perusahaan dapat mengembangkan produk baru.

4.  Pabrik Percontohan
Tahap selanjutnya dalam pengembangan ini adalah membuat prototype. Pembuatan prototype tersebut juga memerlukan pengaturan semua fasilitas pabrik meskipun pada suatu saat diubah kembali. Diharapkan produk yang nantinya dibuat adalah persis sama dengan prototype tersebut. Namun demikian dapat pula terjadi perubahan-perubahan sejauh diperlukan.

PENGUJIAN PEMASARAN
Pengujian pemasaran merupakan tahap pengembangan produk yang dirancang untuk mengukur reaksi konsumen terhadap produk baru itu dan dukungan mereka terhadap program pemasaran perusahaan di daerah pasar tertentu.

Alasan-alasan untuk mengadakan pengujian pemasaran antara lain :
  1. Untuk meningkatkan pengetahuan atau mengetahui lebih dalam tentang potensi penjualannya.
  2. Dipakai sebagai tes pendahuluan terhadap alternatif rencana pemasarannya.
  3. Memberikan kemungkinan bagi perusahaan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada tahap-tahap sebelumnya.
  4. Untuk mengetahui dengan segera tentang masalah distribusi dari produk tersebut.
  5. Untuk memahami lebih jauh mengenai berbagai segmen yang ada dalam pasar.

Prosedur Mengadakan Tes
1. Menentukan banyaknya daerah atau kota yang akan dites.
Banyak sedikitnya kota yang akan diuji disesuaikan menurut dana yang tersedia. Perusahaan juga dapat berpegang pada suatu prinsip bahwa manfaat yang akan diperoleh harus lebih besar dari pengorbanan atau biayanya.

2. Memilih kota mana yang akan dites
Kriteria yang dipakai untuk memilih kota berbeda-beda di antara perusahaan-perusahaan. Kriteria tersebut dapat berupa :
      Jumlah penduduk
      Tingkat penghasilan
      Jumlah pedagang
      Jumlah media massa untuk menunjang kegiatan promosi.

3.  Menentukan lamanya waktu pengujian
Lamanya waktu pengujian dapat ditentukan apakah beberapa bulan saja atau sampai beberapa tahun. Adapun faktor yang mempengaruhi penentuan lamanya waktu pengujian ini adalah :
      Siklus pembelian kembali produk tersebut.
      Tersedianya dana penelitian.
      Kondisi persaingan.

4.  Mengumpulkan data
Data yang diperlukan dalam pengujian ini antara lain :
      Data tentang pengiriman produk ke toko pengecer, penyalur lain atau konsumen yang ada di pasar (kota yang dipilih).
      Data tentang penjualan pada tingkat eceran.
      Data tentang karakteristik konsumen termasuk langganan.
      Data tentang sikap pembeli.
      Data tentang efektivitas periklanan, dsb.

5.  Menentukan tindakan yang harus dilakukan, sesudah mengadakan tes
Konsep pengujian pemasaran ini sangat penting dan sangat membantu para manajer karena dapat mengurangi ketidak-pastian waktu yang akan datang. Selain itu juga membuka jalan bagi suksesnya produk baru. Penilaian terhadap alternatif program promosinya juga lebih mudah.

KOMERSIALISASI
Tahap selanjutnya dalam proses pengembangan produk ini adalah memperkenalkan produk baru kepada para penyalur dan kemudian kepada pembeli akhir dari produk tersebut.
Adapun tujuan dari tahap komersialisasi ini adalah:
      Mencari penyalur yang bersedia menyalurkan serta memelihara sejumlah persediaan dari produk sendiri.
      Membujuk konsumen akhir untuk bersedia membeli produk tersebut.

Pentingnya Penentuan Waktu
Berhasil atau gagalnya produk baru sering tergantung pada masalah kapan produk itu diperkenalkan. Jika pengenalan ini segera dilakukan, mungkin pembeli akan menolak karena produk tersebut tidak dikembangkan secara sempurna atau karena terlalu dini. Tetapi kesalahan juga dapat terjadi dengan terlambatnya memperkenalkan produk baru dan pesaing sudah mendominasi pasar.

Penerapan Network Diagram pada Pengenalan Produk Baru
Network diagram sangat penting dalam pengembangan produk baru, dan mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
  • Dapat mengetahui jangka waktu kritis dalam proses pengembangan produk baru sehingga kegiatan-kegiatannya dapat dipusatkan pada jangka waktu tersebut.
  •   Dengan bantuan komputer, kita dapat menilai ribuan kombinasi kegiatan secara efisien.
  • Wewenang dan tanggungjawab khusus untuk kegiatan-kegiatan khusus dapat ditentukan dengan tepat.
  • Manajer dapat menentukan jadwal untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya secara lebih tepat, misalnya tentang kegiatan distribusi dan periklanan.
  • Kemacetan atau hambatan-hambatan yang sekiranya terjadi dalam proses pengembangan produk baru dapat diketahui lebih awal.
  • Kegiatan-kegiatan pengembangan produk baru dapat dikoordinasikan dengan baik.
  • Manajer dapat membandingkan hasil senyatanya dengan hasil yang diperkirakan.
  • Dapat meringankan biaya karena sumber-sumber yang menganggur dapat dimanfaatkan.

REFERENSI :
Basu Swastha,Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset. Yogyakarta, 2008
Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, Analisis, perencanaan dan pengendalian, edisi kelima, Erlangga. Jakarta. 1987.

No comments: