PENDEKATAN REGULATORIS UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Parenicepos : Pada kali ini Materi Kuliah Teori Akuntansi akan membahas tentang Pendekatan Regulatoris Untuk Perumusan Teori Akuntansi, diharapkan dengan materi ini mahasiswa akan mampu mengerti, memahami dan mengaplikasikannya, materi ini juga bisa untuk rujukan dan juga referensi untuk mahasiswa apabila suatu saat nanti melakukan penelitian karya ilmiah karena teori ini sangat erat kaitannya dengan mata kuliah - mata kuliah akuntansi lainnya. Untuk itu mari kita simak ulasannya!
Materi Kuliah Teori Akuntansi |
Standar
akuntansi mendominasi pekerjaan para akuntan. Standar-standar ini terus
mengalami perubahan, dihapus, dan/atau ditambahkan, baik di Amerika Serikat dan
di luar negeri. Standar memberikan aturan-aturan praktis dan bermanfaat bagi
pelaksanaan pekerjaan seorang akuntan.
Standar
akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian.
1. Deskripsi masalah yang harus
dipecahkan
2. Diskusi dengan pertimbangan
yang sehat atau cara-cara untuk menyelesaikan masalah
3. Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau
teori yang ada, solusi yang disarankan
Secara umum
standar, terutama standar audit, dibatasi hanya untuk butir nomor 3, yang telah
menimbulkan banyak kontroversi dengan tidak adanya teori-teori yang mendukung
dan digunakannya pendekatan perumusan ad hoc. Akan tetapi, tren umum
yang terjadi adalah memasukkan butir nomor 1 dan 2, sehingga memberikan suatu
aturan tindakan yang ringkas dan didukung secara teoritis.
Edey membagi
persyaratan standar menjadi empat tipe utama.
a.
Tipe 1 menyatakan
bahwa para akuntan harus memberitahukan kepada masyarakat apa yang mereka
lakukan dengan mengungkapkan berbagai metode dan asumsi (kebijakan akuntansi)
yang mereka gunakan.
b.
Tipe 2 ditujukan
pada tercapainya suatu keseragaman dalam penyajian laporan-laporan akuntansi.
c.
Tipe 3 meminta
adanya pengungkapan atas masalah-masalah spesifik di mana pengguna mungkin
diminta untuk menerapkan pertimbangan sendiri.
d.
Tipe 4 mensyaratkan
dibuatnya keputusan implisit atau eksplisit mengenai valuasi (penilaian)
Alasan
mengapa standar akuntansi itu dibuat adalah.
1.
Standar memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan penyelenggaraan sebuah
perusahaan kepada para pengguna informasi akuntansi.
2.
Standar memberikan
pedoman dan aturan tindakan bagi para akuntan publik yang memungkinkan mereka untuk
menerapkan kehati-hatian dan kebebasan dalam menjual keahlian dan integritas
mereka dalam mengaudit laporan-laporan perusahaan dan membuktikan validitas
dari laporan-laporan tersebut.
3.
Standar memberikan
database kepada pemerintah mengenai berbagai variabel yang diangap sangat
penting dalam pelaksanaan perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan dan
regulasi ekonomi serta peningkatan efisiensi ekonomi dan sasaran-sasaran sosial
lainnya.
4.
Standar menumbuhkan
minat dalam prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka yang memiliki perhatian
dalam disiplin ilmu akuntansi.
5.1 Tujuan Penetapan Standar
Ada dua
pendekatan yang dapat dilakukan:
1. Pendekatan Ketetapan Penyajian
Pendekatan
ini mendukung pelaporan secara netral dan pencarian ketepatan penyajian melalui
proses penetapan standar. Akuntansi dibandingkan dengan pembuatan peta keuangan
yang akurat dan tepat. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan informasi
untuk memfasilitasi pengambilan keputusan para pengguna. Pengguna akuntansi sebagai
pengambil keputusan.
2. Pendekatan Konsekuensi Ekonomi
Pendekatan
ini mendukung pengadopsian standar yang akan memberikan konsekuensi ekonomi
yang baik dan yang buruk. Standar yang diberlakukan adalah standar yang
memiliki dampak positif. Pembuat kebijakan akuntansi harus memberikan
sinyal-sinyal informasi yang dapat mengarahkan keputusan para pengguna
informasi. Pembuat kebijakan sebagai peangambil keputusan.
Dan tambah 1 pendekatan lagi
3. Pendekatan Kritikal Interpretatif
Pendekatan
ini berpendapat bahwa pelaporan keuangan hendaknya digunakan sebagai suatu
instrumen perubahan sosial dan bahkan suatu perubahan yang radikal.
5.3 Entitas-entitas yang Berkepentingan dengan Standar
Akuntansi
1. Individual dan Kantor Akuntan Publik
Individual
dan kantor akuntan publik bertanggung jawab melalui auditor-auditor mereka
untuk secara independen mensertifikasi laporan keuangan perusahaan telah
menyajikan hasil-hasil dari aktivitas bisnis dengan wajar dan akurat.
2. American Institute of Certified Public Accounting
(AICPA)
AICPA adalah
organisasi pengkoordinir profesional bagi para praktisi CPA di AS. Dua komite
teknis seniornya yang penting – Accounting Standards Executive Committee
(AcSEC) dan Auditing Standards Executive Committee (AudSEC)-diberi
wewenang untuk berbicara atas nama AICPA, masing-masing dibidang keuangan dan
akuntansi biaya dan audit.
3. American Accounting Association (AAA)
AAA adalah
organisasi para akademisi akuntansi dan setiap individu yang tertarik dalam
peningkatan praktik dan teori akuntansi. Jurnal kuartalannya, Accounting
Review dipergunakan sebagai media untuk saling bertukar pikiran dan
hasil-hasil para periset di bidang akuntansi. AAA juga bertindak sebagai forum
di mana para akademisi mengekspresikan pandangan-pandangan mereka akan berbagai
topik dan permasalahan akuntansi, baik secara individu ataupun melalui komite
yang ditunjuk khusus oleh organisasi.
4. Financial Accounting Standards Boards (FASB)
FASB
menggantikan APB di tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untuk
membuat standar akuntansi. Dihapuskannya APB adalah karena faktor-faktor utama
berikut ini:
a.
Terus
berlangsungnya alternatif-alternatif perlakuan akuntansi yang memungkinkan
perusahan-perusahaan untuk menunjukkan tingkat laba per saham yang lebih
tinggi, khususnya sebagai akibat dari penggabungan perusahaan dan akuisisi.
b.
Kurangnya perlakuan
akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi baru seperti kredit
pajak investasi, akuntansi untuk industri waralaba, bisnis pengembangan tanah
dan sewa guna usaha jangka panjang.
c.
Sejumlah kasus
kecurangan (fraud) dan tuntutan hukum yang melibatkan metode-metode
akuntansi yang tidak mampu mengungkapkan informasi-informasi yang relevan di
kebanyakan kasus.
d.
Kegagalan APB dalam
mengembangakan suatu kerangka konseptual
FASB adalah
badan independen yang berwenang dan ditugaskan untuk menetapkan dan
meningkatkan standar pelaporan dan akuntansi keuangan yaitu standar-standar
yang berhubungan dengan pencatatan informasi yang bermakna mengenai
peristiwa-peristiwa dan transaksi-transaksi ekonomi dalam cara yang berguna
dalam laporan keuangan.
5. Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk
oleh UU Kongres pada tahun 1934. SEC bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
administrasi berbagai hukum yang dimaksudkan untuk mengatur sekuritas dan untuk
memastikan ketepatan dari pelaporran keuangan dan pengungkapan perusahaan
amerika.
6. Organisasi Profesional Lainnya
Organisasi
ini secara aktif terlibat dalam pembuatatan standar akuntansi di negaranya
masing-masing.
7. Para Pengguna Laporan Keuangan
a. Pengguna
langsung, meliputi: (1) pemilik perusahaan dan pemegang saham, (2) kreditor,
(3) manajemen perusahaan, (4) otoritas perpajakan,(5) pekerja, dan (6) para
pelanggan
b.
Pengguna tidak langsung meliputi: (1) analis dan penasihat keuangan,(2) bursa
saham, (3) pengacara, (4) pihak yang berwenang, (5) asosiasi perdagangan,
(6) serikat pekerja, (7) dll.
c.
Konstituen dari lingkungan pelaporan keuangan terdiri atas:
- Para investor: (1) terdiversifikasi vs tidak terdiversifikasi, (2) aktif vs pasif, dan (3) profesional dan non profesional
- Perantara informasi: (1) analis keuangan, (2) agen pemeringkat obligasi, (3) agen pemeringkat saham, (4) layanan penasihat investasi, dan (5) perusahaan pialang
- Regulator: (1) FASB, (2) SEC, dan (3) kongres
- Manajemen: (1) perusahaan besar vs perusahaan kecil dan (2) perusahaan publik vs perusahaan pribadi
- Auditor: (1) nasional vs lokal dan (2) praktik SEC vs praktik non SEC
Ada tiga
jenis laporan keuangan yang dapat dibuat.
a) Laporan keuangan
untuk tujuan umum
b) Laporan
keuangan untuk tujuan khusus yang memenuhi kebutuhan dari kelompok pengguna
tertentu
c) Penggungkapan-penggungkapan
yang berbeda menyajikan angka-angka yang berbeda untuk dipilih oleh para
penggunanya
5.4 Siapa yang Berwenang Menetapkan
Standar?
1. Teori tentang Regulasi
Terdapat dua
kategori utama dalam regulasi suatu industri tertentu.
- Teori-teori kepentingan publik, bahwa regulasi diberikan sebagai suatu jawaban atas permintaan publik akan perbaikan dari harga-harga pasar yang tidak efisien dan tidak adil, dibuat untuk memberikan perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat umum.
- Kelompok yang berkepentingan, berpendapat bahwa regulasi diberikan sebagai jawaban atas permintaan dari kelompok dengan kepentingan khusus, dengan maksud untuk memaksimalkan laba dari para anggotanya.
2. Haruskah Kita Mengatur Akuntansi?
Terjadi
perdebatan mengenai apakah akuntansi sebaiknya diatur atau tidak, terdapat
beberapa opini mengenai hal ini. Opini pasar yang tidak diregulasi menyatakan
bahwa perusahaan insentif untuk memberikan laporan secara sukarela karena kalau
tidak, dapat diartikan sebagai berita buruk.
Yang kedua,
opini pasar yang diregulasi menggunakan argumentasi kepentingan publik, dan
kebutuhan untuk mencapai sasaran sosial yang diinginkan.
3. Pendekatan Pasar Bebas
Pendekatan
ini dimulai dari asumsi dasar bahwa informasi akuntansi adalah sebuah barang
ekonomi, sama seperti barang atau jasa lainnya. Oleh karena itu, ia menjadi
subjek atas kekuatan permintaan dan kekuatan pasok. Para pengajar pendekatan
regulatoris (baik pribadi maupun publik) berpendapat bahwa terjadi kegagalan
pasar baik secara eksplisit maupun implisit dalam pasar pribadi untuk
informasi.
a)
Kegagalan pasar eksplisit diasumsikan terjadi ketika baik jumlah atau mutu dari
barang yang dihasilkan di sebuah pasar yang tidak teratur berbeda dari biaya
pribadi dari dan keuntungan yang diperoleh dan solusi pasar menimbulkan
terjadinya suatu alokasi sumber daya non-Pareto.
b)
Kelemahan pasar pribadi:
- Kendali monopoli atas informasi oleh manajemen
- Investor yang naif
- Fiksasi fungsional
- Angka-angka yang menyesatkan
- Prosedur yang berbeda-beda
- Kurangnya objektivitas
4. Regulasi Standar Akuntansi di Sektor Swasta
Pendekatan
sektor swasta terhadap regulasi standar akuntansi bergantung kepada asumsi
bahwa kepentingan publik dalam akuntansi akan terpenuhi dengan baik jika
pembuatan standar diserahkan kepada sektor swasta.
5. Regulasi Standar Akuntansi di Sekitar Publik
Regulasi di
sektor publik mendapatkan tingkat legitimasi yang tinggi dan menjadi bagian
dari tradisi dan kerangka legal bagi dunia internasional.
5.5 Legitimasi Proses Penetapan Standar
1. Prognosis Pesimistik
Legitimasi
proses penetapan standar kadang dihubungkan dengan kemampuannya untuk membuat
sistem akuntansi yang optimal. Prognosis pesimistik ini diperluas lagi untuk
menunjukkan.
a.
Pemilihan dari
alternatif pelaporan keuangan pada akhirnya harus meminta pertukaran keuntungan
seseorang dengan keuntungan milik orang lain.
b.
Penyelesaian dari
alternatif pelaporan keuangan mensyaratkan pertimbangan nilai mengenai kekayaan
siapa yang dipertukarkan dan dalam dimensi apa serta untuk siapa.
2. Prognosis Optimistik
Chambers,
mengusulkan suatu sekolah kebutuhan yang mengasumsikan adanya norma atau
standar ideal yang berlaku silang di beberapa situasi tertentu. Kalkulus
konstitusional individualistik menetapkan lestimasi dari FASB dengan didasarkan
kepada.
a)
Kemampuannya untuk
memberikan perlindungan prosedural yang memadai
b)
Kemampuannya dalam
menentukan pembatasan pada kumpulan pilihan yang memadai untuk memastikan
tercapainya hasil yang dapat diterima.
c)
Keseimbangan
prosedural dan pengendalian hasil yang dimiliki oleh proses penetapan standart
dari FASB.
5.6 Standar Akuntansi yang Berlebihan
Standar akuntansi yang berlebihan termasuk didalamnya.
1.
Standar yang
terlalu banyak.
2.
Standar yang
terlalu detail.
3.
Tidak ada standar
yang tegas, membuat pemilihan suatu aplikasi menjadi sulit.
4.
Standar untuk
tujuan umum tidak mampu mengatasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam
kebutuhan dari para pembuat, pengguna, dan CPA.
5.
Pengungkapan yang
berlebihan, pengukuran yang rumit atau kedua-duanya
Dampak dari
standar akuntansi yang berlebihan diantaranya adalah jumlah yang besar,
kesempitan dan kekakuan dari standar akuntansi dapat memberikan dampak yang
serius bagi pekerjaan yang dilakukan oleh para akuntan, nilai dari informasi
keuangan bagi pengguna dan keputusan bisnis yang dibuat oleh manajemen. Akuntan
dapat kehilangan fokus dari pekerjaan mereka yang sebenarnya dikarenakan
oleh berlebihnya data yang diminta ketika memenuhi standar yang ada.
Kegagalan audit dapat terjadi karena akuntan dapat kehilangan fokus dalam audit
dan lupa untuk melaksanakan prosedur-prosedur, audit,mendasar.
Solusi bagi
masalah standar akuntansi yang berlebihan menurut Special Committee on
Acoounting Standards dari AICPA meliputi.
- Tidak ada perubahan, tetap status quo
- Perubahan dari konsep yang ada saat ini dari satu kumpulan GAAP yang berlaku untuk semua perusahaan bisnis menjadi dua kumpulan GAAP, sehingga menciptakan satu kumpulan GAAP yang terpisah bagi entitas-entitas tertentu, seperti perusahaan-perusahaan non publik kecil
- Perubahan dalam GAAP untuk menyederhanakan aplikasinya terhadap seluruh perusahaan bisnis
- Membuat pengungkapan yang berbeda dan alternatif-alternatif pengukuran
- Perubahan dalam standar CPA untuk pelaporan laporan keuangan
- Satu alternatif dari GAAP sebagai dasar pilihan dalam menyajikan laporan keuangan. Pendekatan yang mengandalkan kepada alternatif dari GAAP memiliki tiga kemungkinan: (1) suatu basis metode akuntasi (basis accounting method-BAM) yang baru, (2) kas atau basis kas yang dimodifikasi, dan (3) Basis pajak penghasilan
5.7 Pilihan dalam Akuntansi
Pengungkapan akuntansi dan kontrak berdasarkan atas akuntansi ini adalah hasil
dari suatu pilihan dalam akuntansi, sebuah pilihan yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi output dari sistem akuntansi dengan cara tertentu. Tiga kategori
sasaran atau motivasi dari dilakukannya pilihan dalam akuntansi dapat
ditentukan sebagai berikut:
1. Perspektif Pembuatan Kontrak yang Efektif
Karena
adanya biaya-biaya keagenan dan tidak ada pasar yang lengkap maka digunakan
kontrak yang tergantung kepada negara yang sering kali dipengaruhi oleh
pilihan-pilihan akuntasi.
2. Pemberian Harga atau Aktiva
Karena
informasi yang asimetris, pilihan dalam akuntansi dapat digunakan untuk
mempengaruhi harga aktiva, baik melalui orang dalam yang mengetahui masalah ini
dan membocorkan informasi sampai kepada orang dalam yang tidak mengetahui
mengenai permasalahan perputaran, besaran dan resiko dari arus kas dimasa depan
atau melalui manager yang memiliki kepentingan pribadi dan percaya bahwa
pendapatan yang lebih tinggi akan mengarah pada peningkatan harga saham.
3. Mempengaruhi Pihak-pihak Eksternal
Pilihan
akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi pihak-pihak eksternal disamping
pemilik asli dan potensial dari perusahaan seperti Internal Revenue Service,
regulator pemerintah, pemasok, pesaing, dan negosiator setingkat buruh.
5.8 Strategi Penetapan Standar bagi Negara Berkembang
Ada empat
jenis strategi yaitu.
1. Pendekatan Evolusioner
Diasumsikan
para mitra asing akan menyesuaikan aturan-aturannya sendi mereka ingin tetap terus
membina perdagangan dengan negara tersebut dan/atau mempertahankan operasinya.
2. Pendekatan Transfer Teknologi
Pengembangan
melalui transfer teknologi berasal dari operasi dan aktivitas kantor akuntan
internasional, perusahan multinasional dan para akademisi yang berpraktik di
negara berkembang, atau berbagai perjanjian internasional dan kesepakatan
kerja sama yang meminta dilakukannya pertukaran informasi dan teknologi.
3. Penggunaan Standar Akuntansi Internasional
Strategi
yang juga tersedia bagi negara berkembang adalah bergabung dengan International Accounting
Standards Committee (IASC) atau badan standar internasional lainnya yang
telah diidentifikasi sebelumnya dan menerapkan ketetapan secara borongan.
Alasan dibelakang strategi ini mungkin adalah untuk.
a)
Memperkecil biaya
persiapan dan pembuatan standar akuntansi
b)
Bergabung dengan
dorongan harmonisasi internasional
c)
Memfasilitasi
pertumbuhan investasi asing yang mungkin dibutuhkan
d)
Memungkinkan
profesi ini meniru standar profesional atas prilaku dan perbuatan yang telah
dibuat dengan baik
e)
Melegitimasikan
statusnya sebagai anggota denga status penuh dari komunitas internasional
4. Strategi Situasional
Strategi ini
dikenal sebagai ”pengembangan standar akuntansi dengan didasarkan atas analisis
dari prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi di negara-negara maju
terhadap latar belakang lingkungan yang mendasarinya”. Faktor-faktor tersebut
adalah linguistik kultural, politik dan hak-hak sipil, ekonomi dan
karakteristik demografis, serta lingkungan hukum dan perpajakan negara yang
bersangkutan.
REFERENSI :
1.
Ahmed Riahi – Belkaoui,Accounting Theory, Buku Satu, Edisi 5, Salemba Empat,Jakarta 2006.
2.
Ahmed Riahi – Belkaoui, Accounting Theory, Buku Dua, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta 2006.
No comments:
Post a Comment