MANAJEMEN PENJUALAN
Parenicepos : Materi Kuliah Manajemen Pemasaran pada bab ini akan membahas tentang Manajemen Penjualan, diharapkan dengan mempelajari materi ini mahasiswa mampu menjelaskan, menerangkan bahkan bisa mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. Mari kita simak ulasannya!
Materi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran |
1.
KD
dan Indikator
Kompetensi
Dasar :
Menjelaskan,
menerangkan manajemen penjualan.
Indikator
:
- Mahasiswa mampu menerangkan, menjelaskan, menggambarkan tentang gambaran umum manajemen penjualan dan prosesnya.
- Mahasiswa mampu menjelaskan tugas manajemen penjualan.
2.
Gambaran
umum materi
Menjelaskan,
menerangkan manajemen penjualan.
MANAJEMEN PENJUALAN
1. GAMBARAN UMUM MANAJEMEN PENJUALAN DAN PROSESNYA
Istilah
manajemen penjualan telah mengalami perubahan-perubahan selama beberapa tahun.
Pada mulanya, para pengusaha menggunakan istilah tersebut untuk menunjukkan
pengarahan tenaga penjualan, atau disebut juga manajemen personal selling. Kemudian, istilah tersebut diartikan secara lebih luas lagi dengan manajemen dari
seluruh kegiatan pemasaran, distribusi fisik, penetapan harga, dan perencanaan
produk.
Tetapi, sekarang kedua istilah itu sudah dibedakan dengan menunjukkan bahwa manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas daripada manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada manajemen penjualan. Kemudian, apa yang dimaksud dengan manajemen penjualan? Berikut ini adalah definisi yang dikemukakan oleh Komite Definisi dari Asosiasi Pemasaran Amerika (The definition committee of the American Marketing Association).
Tetapi, sekarang kedua istilah itu sudah dibedakan dengan menunjukkan bahwa manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas daripada manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada manajemen penjualan. Kemudian, apa yang dimaksud dengan manajemen penjualan? Berikut ini adalah definisi yang dikemukakan oleh Komite Definisi dari Asosiasi Pemasaran Amerika (The definition committee of the American Marketing Association).
Manajemen
penjualan adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan personal selling,
termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penentuan rute, supervise,
pembayaran, dan motivasi sebagai tugas diberikan pada para tenaga penjualan.
Dari
definisi tentang manajemen penjualan tersebut dapat diketahui bahwa tugas
manajer penjualan cukup luas. Dapat dikatakan pula bahwa tugas manajer
penjualan itu adalah sebagai administrator dalam kegiatan personal selling,
sehingga tugas utamanya banyak berkaitan dengan personalia penjualan.
·
Tujuan
Manajemen Penjualan
Sukses
bisa dicapai bilamana seseorang itu memilik suatu tujuan atau cita-cita,
demikian pula halnya dengan para pengusaha atau penjual. Tujuan tersebut akan
menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan kemauan dan kemampuan yang
memadai. Selain itu, harus diperhatikan pula faktor-faktor lain seperti :
-
Modal yang diperlukan
-
Kemampuan merencanakan
dan membuat produk
-
Kemampuan menentukan
tingkat harga yang tepat
-
Kemampuan memilih
penyalur yang tepat
-
Kemampuan menggunakan
cara-cara promosi yang tepat, dan
-
Unsure penunjang
lainnya.
Pada
umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba tertentu (mungkin
maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya untuk jangka
waktu lama.
Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Dengan demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba. Di sinilah faktor-faktor diatas harus mendapatkan perhatian sepenuhnya.
Tujuan tersebut dapat direalisir apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Dengan demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan menghasilkan laba. Di sinilah faktor-faktor diatas harus mendapatkan perhatian sepenuhnya.
·
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Dalam
praktek, kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah : (1) kondisi dan kemampuan penjual, (2) kondisi pasar, (3)
modal, (4) kondisi organisasi perusahaan, dan (5) faktor-faktor lain.
1.
Kondisi
dan kemampuan penjual
Transaksi
jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu
pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan
pembeli sebagai pihak kedua.
Disini, penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yakni :
Disini, penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan yakni :
a. Jenis
dan karakteristik barang yang ditawarkan.
b. Harga
produk
c. Syarat
penjualan, seperti : pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan,
garansi, dan sebagainya.
2.
Kondisi
Pasar
Pasar,
sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat
pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar
yang perlu diperhatikan adalah :
-
Jenis pasarnya, apakah
pasar konsumen, pasar industry, pasar penjual, pasar pemerintah, ataukah pasar
internasional.
-
Kelompok pembeli atau
segmen pasarnya.
-
Daya belinya.
-
Frekuensi pembeliannya.
-
Keinginan dan
kebutuhannya.
3.
Modal
Akan
lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual
tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila lokasi pembeli jauh
dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan
dulu membawa barangnya ke tempat pembeli.
Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
4.
Kondisi
Organisasi Perusahaan
Pada
perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri
(bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.
Lain halnya dengan perusahaan kecil di mana masalah penjualan ditangani oleh
orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain.
Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga tidak kompleks perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga tidak kompleks perusahaan besar. Biasanya, masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
5.
Faktor
lain
Faktor-faktor
lain, seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering
mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakan, diperlukan sejumlah dana yang
tidak sedikti. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin
dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan keicl yang mempunyai modal relatif
kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.
Ada pengusaha yang berpegang pada suatu prinsip bahwa ‘paling penting membuat barang yang baik’. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali membeli barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.
Ada pengusaha yang berpegang pada suatu prinsip bahwa ‘paling penting membuat barang yang baik’. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali membeli barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.
·
Fungsi-fungsi
Salesman
Salah
satu fungsi salesman adalah melakukan penjualan dengan bertemu muka (face to
face selling), dimana seorang penjual dari sebuah perusahaan langsung menemui
konsumen untuk menawarkan produknya. Penjualan dengan bertemu muka ini hanya
merupakan satu dari beberapa fungsi penting lainnya.
Fungsi-fungsi yang lain tersebut adalah : (1) mengadakan analisa pasar, (2) menentukan calon konsumen, (3) mengadakan komunikasi, (4) memberikan pelayanan, (5) memajukan langganan, (6) mempertahankan langganan, (7) mendefinisikan masalah, (8) mengatasi masalah, (9) mengatur waktu, (10) mengalokasikan sumber-sumber, dan (11) meningkatkan kemampuan diri.
Fungsi-fungsi yang lain tersebut adalah : (1) mengadakan analisa pasar, (2) menentukan calon konsumen, (3) mengadakan komunikasi, (4) memberikan pelayanan, (5) memajukan langganan, (6) mempertahankan langganan, (7) mendefinisikan masalah, (8) mengatasi masalah, (9) mengatur waktu, (10) mengalokasikan sumber-sumber, dan (11) meningkatkan kemampuan diri.
·
Proses
Penjualan
Salah
satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan dengan bertemu muka (face
to face selling) di mana seorang penjual langsung berhadapan muka dengan calon
pembelinya. Masalah tersebut menjadi titik berat dalam pembahasan tentang
proses penjualan berikut.
Adapun tahap-tahapnya adalah : (1) persiapan sebelum penjualan (2) penentuan lokasi pembeli potensial, (3) pendekatan pendahuluan, (4) melakukan penjualan, dan (5) pelayanan sesudah penjualan.
Adapun tahap-tahapnya adalah : (1) persiapan sebelum penjualan (2) penentuan lokasi pembeli potensial, (3) pendekatan pendahuluan, (4) melakukan penjualan, dan (5) pelayanan sesudah penjualan.
2. TUGAS MANAJEMEN PENJUALAN
Manajemen
penjualan yang sukses selalu memperhatikan berbagai macam tugas. Dapat
dikatakan bahwa tugas pertama adalah menentukan batasan seluruh kegiatan
personal selling yang dipakai dalam program pemasaran perusahaan. penting
tidaknya kegiatan personal selling ini berbeda-beda menurut :
-
Besarnya perusahaan
-
Sumber-sumber
perusahaan
-
Panjangnya saluran
distribusi yang dipakai untuk mencapai pembeli industry atau konsumen akhir.
Dalam
perusahaan yang menjajakan barangnya ke rumah-rumah atau langsung ke
tempat-tempat pembeli (door to door selling), kegiatan personal selling sangat
menonjol dibandingkan dengan bentuk-bentuk promosi lain di dalam program
pemasarannya. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang melayani pesanan melalui pos
lebih banyak melakukan periklanan, dan tidak menggunakan tenaga penjualan
(field salesman).
Pada perusahaan lain yang mempunyai sumber terbatas, product line terbatas, dan barang dagangan tertentu dapat memperoleh laba dengan menyewa agen yang berdiri sendiri untuk menjual produknya.
Kalau barang konsumsi penjualannya sering dilakukan sesudah diadakan periklanan, sedangkan salesman hanya mencari pesanan dari para pengecer yang memelihara sejumlah persediaan dan membantu dengan promosi.
Pada perusahaan lain yang mempunyai sumber terbatas, product line terbatas, dan barang dagangan tertentu dapat memperoleh laba dengan menyewa agen yang berdiri sendiri untuk menjual produknya.
Materi Terkait : Materi Kuliah Manajemen Pemasaran - Manajemen PeriklananPada umumnya banyak perusahaan yang menggunakan baik periklanan maupun personal selling untuk mendorong pembelian produk mereka. meskipun kombinasi yang ideal dari kegiatan-kegiatan tersebut berbeda-beda bagi setiap perusahaan, tetapi penggunaan salesman umumnya lebih penting dalam penjualan barang industry. Ini disebabkan karena produk tersebut kompleks dan sering memerlukan penyesuaian tertentu untuk memenuhi keinginan pembelinya.
Kalau barang konsumsi penjualannya sering dilakukan sesudah diadakan periklanan, sedangkan salesman hanya mencari pesanan dari para pengecer yang memelihara sejumlah persediaan dan membantu dengan promosi.
·
Anggaran
dan Daerah Penjualan
Jika
perusahaan sudah menentukan kegiatan personal selling yang akan dilakukan, maka
tahap berikutnya adalah menyusun anggaran penjualan dan menentukan jumlah
tenaga penjualan yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kedua masalah tersebut adalah saling berhubungan. Namun penentuan salah satu faktor saja tidak secara otomatis mempengaruhi nilai faktor yang lain. Misalnya, anggaran penjualan ditentukan berdasarkan sumber-sumber yang tersedia, maka jumlah tenaga penjualannya dapat ditentukan dengan cara :
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kedua masalah tersebut adalah saling berhubungan. Namun penentuan salah satu faktor saja tidak secara otomatis mempengaruhi nilai faktor yang lain. Misalnya, anggaran penjualan ditentukan berdasarkan sumber-sumber yang tersedia, maka jumlah tenaga penjualannya dapat ditentukan dengan cara :
Anggaran penjualan : biaya rata-rata per salesman
Sedangkan
pendekatan lain dapat menentukan jumlah salesman berdasarkan jumlah pembeli
potensial serta beban kerja setiap salesmannya. Pendekatan-pendekatan ini akan
dibahas lebih mendalam pada bab di belakang.
·
Penilaian
Kegiatan Penjualan
Tahap
terakhir dari tugas manajemen penjualan adalah mengadakan penilaian terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi penjualan. Ini berarti bahwa manajemen
harus menggunakan suatu sistem informasi untuk mengumpulkan data tentang
operasi penjualan dan menentukan standard yang tepat untuk tujuan pengawasan.
Data yang terkumpul (seperti jumlah pembeli yang ‘lari’ ke pesaing) diharapkan dapat membantu untuk mengatasi ketidak efisien yang terdapat dalam organisasi penjualan. Informasi untuk pengawasan tersebut dapat berasal dari dua sumber, yaitu :
Data yang terkumpul (seperti jumlah pembeli yang ‘lari’ ke pesaing) diharapkan dapat membantu untuk mengatasi ketidak efisien yang terdapat dalam organisasi penjualan. Informasi untuk pengawasan tersebut dapat berasal dari dua sumber, yaitu :
1. Laporan
Kegiatan Salesman
2. Faktur
dari masing-masing transaksi
·
Organisasi
Penjualan
Organisasi
penjualan dipersiapkan untuk mengendalikan dan mendorong kegiatan penjualan
pada tenaga penjualan lapangan di samping juga untuk mengkoordinasikan seluruh
usaha penjualannya. Dalam organisasi penjualan, dua posisi staf telah
dimasukkan untuk membantu manajer penjualan umum (general sales manajer) dengan
penarikan, latihan, dan analisa laporan penjualan.
Tenaga
penjualan lapangan (field salesman) dapat diorganisir menurut : (a) daerah, (b)
pembeli, dan (c) produk.
REFERENSI :
Basu
Swastha,Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty offset. Yogyakarta, 2008
Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, Analisis,
perencanaan dan pengendalian, edisi kelima, Erlangga. Jakarta. 1987.
Baca Juga : Materi Kuliah Manajemen Pemasaran - Strategi Promosi
No comments:
Post a Comment