Kerangka Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, serta Struktur Teori Akuntansi
Parenicepos : Materi Kuliah Teori Akuntansi kali ini membahas tentang Kerangka Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Serta Struktur Teori Akuntansi, untuk mahasiswa diharapkan dapat mempelajarinya kemudian memahami dan mengaplikasikannya dalam bentuk diskusi, membuat makalah dan presentasi agar apa yang dipelajari dapat di salurkan kepada seluruh mahasiswa. Harapannya materi ini akan menjadikan sebagai bahan rujukan dan sumber belajar bagi mata kuliah yang lain yang serumpun.
6.1 KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN
Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada
penyelesaian konflik kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan
keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok: perusahaan,
pengguna, dan profesi akuntansi
Perusahaan (firm)
membentuk
kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas
operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka
lakukan menjadi justifikasi (putusan) dari
pembuatan laporan keuangan.
Pengguna (user)
membentuk
kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna.
Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para
pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para
pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
Profesi akuntansi (accounting profession)
membentuk
kelompok ketiga yang dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke
dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor”
yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah
mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
6.2 MENUJU
KEARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement no. 4
APB Statement
no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:
a. Tujuan Khusus
Tujuan
Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil
operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
b. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:
a) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
•
Mengevaluasi
kelebihan dan kekurangannya
•
Menunjukkan
pendanaan dan investasinya
•
Mengevaluasi
kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya
•
Menunjukkan
berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya
b) Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya, bersih dari
aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
c) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d) Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan
dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e) Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap
kebutuhan pengguna laporan.
c. Tujuan Kualitatif
Tujuan
kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
•
Relevansi
(hubungan/Sangkut paut)
•
Dapat dimengerti
•
Dapat diverifikasi (diperiksa
kebenaran laporan)
•
Netralitas (wajar/apa
adanya)
•
Ketepatan waktu
•
Komparabilitas (bisa
diperbandingkan)
•
Kelengkapan
6.3
ARAH KERANGKA KONSEPTUAL
Hakekat Kerangka Konseptual
Kerangka
konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren (berhubungan) dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat
mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan
batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Konsep-konsep
seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan
dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara
berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan
standar akuntansi dan pelaporan.
Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual
Masalah-masalah
konseptual yang berhubungan dengan
penetapan standar antara lain adalah:
•
Pandangan mengenai
laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
•
Masalah definisi
•
Konsep pemeliharaan
modal atau pengembalian biaya mana yang harus digunakan
•
Metode pengukuran
mana yang harus digunakan
Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Ada empat
tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:
1) Tingkat
pertama
Pada tingkat
pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2) Tingkat
kedua
Tingkat
kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif
dari informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3) Tingkat
ketiga
Pada tingkat
ketiga, terdapat pedoman /
petunjuk operasional yang digunakan oleh akuntan dalam menentukan
dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan, laporan
keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4) Tingkat
keempat
Tingkat
keempat terdiri dari mekanisme (sistem kerja) penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi
akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan
likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:
•
Memberikan
informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah
ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan
lainnya.
•
Memberikan
informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna
lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari
penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
•
Memberikan
informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan lain untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari
transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber daya dan
klaim atas sumber daya tersebut.
•
Memberikan
informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode
tersebut.
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:
•
Tidak memiliki
indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada perusahaan bisnis
•
Pada umumnya tidak
menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar
Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis:
•
Sejumlah sumber
daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan untuk menerima
pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional terhadap sumber
daya yang telah mereka berikan.
•
Operasi bisnisnya
terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua jasa yang
mendapatkan laba atau ekuivalen laba (mempunyai nilai yang sama).
•
Tidak ada saham
kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang
akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada
saat organisasi di likuidasi.
•
Tidak ada saham
kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang
akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada
saat organisasi di likuidasi.
6.4
LAPORAN-LAPORAN LAIN
1. Laporan Perusahaan
Laporan
perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas (pertanggungjawaban)
publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada
perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konsep
yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.
Tujuan dari
studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan
keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi
modern.
Setelah
mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada saat
ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a)
Laporan nilai
tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari usaha
perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi
kembali.
b)
Laporan
ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenaga kerja yang
menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para
karyawan dan manfaat-manfaat yang diterima.
c)
Laporan pertukaran
uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan keuangan antara perusahaan
dengan negara.
d)
Laporan transaksi
dalam mata uang asing, yang menunjukkan transaksi-transaksi kas langsung antara
inggris dengan negara negara lain.
e)
Laporan
prospek-prospek di masa depan, yang menunjukkan kemungkinan laba di masa depan,
tingkat penempatan kerja dan investasi.
f)
Laporan tujuan
perusahaan, yang menunjukkan kebijakan manajemen dan sasaran-sasaran strategis
jangka menengah.
2. “Laporan Stamp”
Pendekatan
yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal ini
mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi
dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna
laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk
penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan
komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.
Permasalahan konseptual dalam penetapan standar
Beberapa
permasalahan konseptual stamp yang rumit dan harus dihadapi oleh para akuntan
dalam perummusan standar adalah sebagai berikut :
1.
Masalah alokasi :
Akuntan harus membuat pengukuran secara berkala atas posisi keuangan dan
kinerja perusahaan dalam prosesnya, mengembangkan metode- metode alokasi yang
sistematis dan rasional.
2.
Masalah Laba : Laba
dianggap dan didefinisikan sebagai hasil dari pembanding biaya terhadap
pendapatan atau sebagai perubahan dalam aktiva bersih dari ekuitas selama satu
periode berlangsung
3.
Fokus Pelaporan :
Konsep kepemilikan melihat urusan urusan keuangan perusahaan melalui mata dari
pemiliknya
4.
Konsep Pemeliharaan
modal : konsep pemeliharaan modal yang paling cocok yang digunakan sebagai
konsep permasalahan konseptual
5.
Dasar valuasi
aktiva : Dasar valuasi aktiva yang digunakan sebaiknya adalah biaya historis
,biaya penggantian,nilai bersih yang dapat direalisasikan atau nilai bagi
perusahaan
6.
Kenyataan ekonomi :
Masalah mengenai bagaimana memperhitungkan goodwill terutama yang dihasilkan
secara internal , mungkin adalah masalah yang paling membingungkan dalam
akuntansi dan satu asalah yang hampir pasti tak dapat dipecahkan.
Tujuan pelaporan keuangan perusahaan
Salah satu
tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk
menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga
keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk
menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam
posisi keuangan yang sehat dan kuat.
Para pengguna laporan perusahaan
Pengguna
menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama harus dapat dipecahkan
untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara akuntabilitas dan hak untuk
mendapatkan privasi
Rentang Pengguna dari Kanada tadi
mencakup lima belas kategori berikut ini :
1.
Pemegang
saham (sekarang & potensial)
2.
Kreditor
jangka panjang (sekarang & potensial)
3.
Kreditor
jangka pendek (sekarang & potensial)
4.
Analis
dan penasihat ang melayani pihak-pihak di atas (sekarang)
5.
Para
karyawan (masa lalu, sekarang, dan potensial)
6.
Para
direktur noneksekutif (sekarang & potensial)
7.
Para
pelanggan (masa lalu, sekarang & potensial)
8.
Pemasok
(sekarang & potensial)
9.
Kelompok-kelompok
industri (sekarang)
10.
Serikat
pekerja (sekarang)
11.
Departemen
dan kementerian pemerintahan (sekarang)
12.
Publik
(sekarang)
13.
Badan-badan
regulatoris (sekarang)
14.
Perusahaan-perusahaan
lain, baik domestik dan asing (sekrang), dan
15.
Para
penyusun standar dan riset-riset akademik (sekarang)
Kebutuhan Pengguna
Adanya
kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna. “Laporan Stamp”
menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan standar
akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses
pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan
oleh pengguna dalam mencapai kesimpulannya.
Dalam setiap kasus, diusulkan tiga belas
kategori kebutuhan dari para pengguna sebagai berikut :
1.
Penilaian
kinerja
2.
Penilaian
kualitas manajemen
3.
Pengestimasian
prospek-prospek di masa depan
4.
Penilaian
kekuatan dan kemampuan keuangan
5.
Penilaian
solvabilitas
6.
Penilaian
likuiditas
7.
Penilaian
risiko dan ketidakpastian
8.
Membantu
alokasi sumber daya
9.
Melakukan
perbandingan
10.
Mengambil
keputusan-keputusan mengenai valuasi (menentukan harga proyek/aset)
11.
Menilai
kemampuan beradaptasi
12.
Menentukan
tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan, dan
13.
Penilaian
kontribusi kepada masyarakat.
Kriteria untuk menilai kualitas dari standar dan akuntabilitas perusahaan
Untuk
mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana penyusun
standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah
diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang
benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan
keuangan.
Menuju ke arah kerangka konseptual kanada
Proyek
kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang didasarkan atas pendekatan
evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan kriteria untuk
penilaian) , ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.
TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN OLEH
PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI
Taksonomi
umum mengenai karakteristik normatif terdiri atas tiga kategori:
a)
Karakteristik
formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan
penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
b)
Karakteristik operasional
yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi
persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
c)
Karakteristik
informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk menghasilkan data yang
berguna dalam pengambilan keputusan.
REFERENSI :
1.
Ahmed Riahi – Belkaoui,Accounting Theory, Buku
Satu, Edisi 5, Salemba Empat,Jakarta 2006.
2.
Ahmed Riahi – Belkaoui, Accounting Theory, Buku
Dua, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta 2006.
No comments:
Post a Comment