Thursday, May 18, 2017

Materi Kuliah Teori Akuntansi - Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Serta Struktur Teori Akutansi



Kerangka Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, serta Struktur Teori Akuntansi


Parenicepos : Materi Kuliah Teori Akuntansi kali ini membahas tentang Kerangka Konseptual untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Serta Struktur Teori Akuntansi, untuk mahasiswa diharapkan dapat mempelajarinya kemudian memahami dan mengaplikasikannya dalam bentuk diskusi, membuat makalah dan presentasi agar apa yang dipelajari dapat di salurkan kepada seluruh mahasiswa. Harapannya materi ini akan menjadikan sebagai bahan rujukan dan sumber belajar bagi mata kuliah yang lain yang serumpun.

Materi Kuliah Teori Akuntansi - Kerangka Konseptual Untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, Serta Struktur Teori Akutansi
Materi Kuliah Teori Akuntansi

6.1       KLASIFIKASI DAN KONFLIK  KEPENTINGAN

Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi

Perusahaan (firm)
membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau non-operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi (putusan) dari pembuatan laporan keuangan.

Pengguna (user)
membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.

Profesi akuntansi (accounting profession)
membentuk kelompok ketiga yang dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai “auditor” yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

6.2       MENUJU KEARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Laporan Keuangan menurut APB Statement no. 4
APB Statement no. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi:
a.  Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.

b.     Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah:
a)   Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:
      Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya
      Menunjukkan pendanaan dan investasinya
      Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya
      Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya

b)    Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya, bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.
c)    Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d)    Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e)    Untuk mengumpulkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
c.    Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah:
      Relevansi (hubungan/Sangkut paut)
      Dapat dimengerti
      Dapat diverifikasi (diperiksa kebenaran laporan)
      Netralitas (wajar/apa adanya)
      Ketepatan waktu
      Komparabilitas (bisa diperbandingkan)
      Kelengkapan

6.3  ARAH KERANGKA KONSEPTUAL
Hakekat Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah sistem koheren (berhubungan) dari tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan.

Konsep-konsep seperti ini menjadi asas dalam artian bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.

Masalah-masalah dalam Kerangka Konseptual
Masalah-masalah konseptual yang  berhubungan dengan penetapan standar antara lain adalah:
      Pandangan mengenai laba atau penghasilan mana yang harus digunakan
      Masalah definisi
      Konsep pemeliharaan modal atau pengembalian biaya mana yang harus digunakan
      Metode pengukuran mana yang harus digunakan

Perkembangan dari Sebuah Kerangka Konseptual
Ada empat tingkatan dalam ruang lingkup kerangka konseptual, yaitu:
1)   Tingkat pertama
Pada tingkat pertama, tujuan menunjukkan sasaran dan maksud dari akuntansi.
2)   Tingkat kedua
Tingkat kedua terdiri dari hal-hal yang fundamental meliputi karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan definisi elemen-elemen dalam laporan keuangan.
3)  Tingkat ketiga
Pada tingkat ketiga, terdapat pedoman / petunjuk operasional yang digunakan oleh akuntan dalam menentukan dan menerapkan standar akuntansi yang meliputi kriteria pengakuan, laporan keuangan versus pelaporan keuangan dan pengukuran.
4)  Tingkat keempat
Tingkat keempat terdiri dari mekanisme (sistem kerja) penyajian yang digunakan oleh akuntansi untuk menyampaikan informasi akuntansi yang meliputi pelaporan penghasilan, pelaporan arus dana dan likuiditas, dan pelaporan posisi keuangan.

Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis:
         Memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor maupun yang sudah ada dan para pengguna lainnya dalam mebuat investasi, kredit, dan keputusan lainnya.
         Memberikan informasi untuk membantu para calon investor dan kreditor serta para pengguna lain yang sudah ada dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif untuk deviden atau bunga dan penerimaan dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya surat berharga atau pinjaman.
         Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi dari perusahaan lain untuk sumber daya tersebut, serta dampak dari transaksi-transaksi, peristiwa, dan kejadian yang mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut.
          Memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tersebut.

Tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan nonbisnis:
      Tidak memiliki indikator kinerja yang dapat dibandingkan dengan laba pada perusahaan bisnis
      Pada umumnya tidak menjadi subjek ujian dari kompetisi dalam pasar

Tiga karakteristik utama perusahaan non bisnis:
      Sejumlah sumber daya diterima dari penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan untuk menerima pembayaran kembali ataupun keuntungan ekonomi yang proporsional terhadap sumber daya yang telah mereka berikan.
      Operasi bisnisnya terutama bergerak untuk tujuan-tujuan selain penyediaan barang atua jasa yang mendapatkan laba atau ekuivalen laba (mempunyai nilai yang sama).
      Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat organisasi di likuidasi.
      Tidak ada saham kepemilikan yang pasti yang dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau yang akan menjadi hak atas bagian dari distribusi nilai sisa dari sumber daya pada saat organisasi di likuidasi.

6.4  LAPORAN-LAPORAN LAIN
1.  Laporan Perusahaan
Laporan perusahaan merupakan laporan yang berhubungan dengan akuntabilitas (pertanggungjawaban) publik dari segala bentuk entitas ekonomi, terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba untuk menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.

Tujuan dari studi ini adalah untuk memeriksa kembali ruang lingkup dan sasaran dari laporan keuangan yang telah diterbitkan dilihat dari kebutuhan-kebutuhan dan kondisi modern.

Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari praktik-praktik pelaporan yang ada saat ini, maka di usulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:

a)      Laporan nilai tambah, yang menunjukkan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari usaha perusahaan dibagi antar karyawan, penyandang modal, negara, dan investasi kembali.
b)      Laporan ketenagakerjaan, yang menunjukkan jumlah dan komposisi dari tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan, kontribusi pekerjaan dari para karyawan dan manfaat-manfaat yang diterima.
c)      Laporan pertukaran uang dengan pemerintah, yang menunjukkan hubungan keuangan antara perusahaan dengan negara.
d)     Laporan transaksi dalam mata uang asing, yang menunjukkan transaksi-transaksi kas langsung antara inggris dengan negara negara lain.
e)      Laporan prospek-prospek di masa depan, yang menunjukkan kemungkinan laba di masa depan, tingkat penempatan kerja dan investasi.
f)       Laporan tujuan perusahaan, yang menunjukkan kebijakan manajemen dan sasaran-sasaran strategis jangka menengah.

2.  “Laporan Stamp”
Pendekatan yang di usulkan oleh “Laporan Stamp” ini bersifat evolusioner. Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuan-tujuan laporan keuangan perusahaan, pengguna laporan perusahaan, sifat dari kebutuhan para pengguna, dan kriteria untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.

Permasalahan konseptual dalam penetapan standar
Beberapa permasalahan konseptual stamp yang rumit dan harus dihadapi oleh para akuntan dalam perummusan standar adalah sebagai berikut :
1.      Masalah alokasi : Akuntan harus membuat pengukuran secara berkala atas posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam prosesnya, mengembangkan metode- metode alokasi yang sistematis dan rasional.
2.      Masalah Laba : Laba dianggap dan didefinisikan sebagai hasil dari pembanding biaya terhadap pendapatan atau sebagai perubahan dalam aktiva bersih dari ekuitas selama satu periode berlangsung
3.      Fokus Pelaporan : Konsep kepemilikan melihat urusan urusan keuangan perusahaan melalui mata dari pemiliknya
4.      Konsep Pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal yang paling cocok yang digunakan sebagai konsep permasalahan konseptual
5.      Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva yang digunakan sebaiknya adalah biaya historis ,biaya penggantian,nilai bersih yang dapat direalisasikan atau nilai bagi perusahaan
6.      Kenyataan ekonomi : Masalah mengenai bagaimana memperhitungkan goodwill terutama yang dihasilkan secara internal , mungkin adalah masalah yang paling membingungkan dalam akuntansi dan satu asalah yang hampir pasti tak dapat dipecahkan.

Tujuan pelaporan keuangan perusahaan
Salah satu tujuan utama dari penerbitan laporan keuangan perusahaan adalah untuk menyediakan akuntansi melalui fungsi fungsi pengurusan manajemen, dan juga keberhasilannya (ataupun kebalikannya) dalam mencapai sasaran untuk menghasilkan kinerja ekonomi perusahaan yang memuaskan dan menjaganya dalam posisi keuangan yang sehat dan kuat.

Para pengguna laporan perusahaan
Pengguna menuntut akuntabilitas, namun permasalahan yang utama harus dapat dipecahkan untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat antara akuntabilitas dan hak untuk mendapatkan privasi
Rentang Pengguna dari Kanada tadi mencakup lima belas kategori berikut ini :
1.      Pemegang saham (sekarang & potensial)
2.      Kreditor jangka panjang (sekarang & potensial)
3.      Kreditor jangka pendek (sekarang & potensial)
4.      Analis dan penasihat ang melayani pihak-pihak di atas (sekarang)
5.      Para karyawan (masa lalu, sekarang, dan potensial)
6.      Para direktur noneksekutif (sekarang & potensial)
7.      Para pelanggan (masa lalu, sekarang & potensial)
8.      Pemasok (sekarang & potensial)
9.      Kelompok-kelompok industri (sekarang)
10.  Serikat pekerja (sekarang)
11.  Departemen dan kementerian pemerintahan (sekarang)
12.  Publik (sekarang)
13.  Badan-badan regulatoris (sekarang)
14.  Perusahaan-perusahaan lain, baik domestik dan asing (sekrang), dan
15.  Para penyusun standar dan riset-riset akademik (sekarang)

Kebutuhan Pengguna
Adanya kesulitan dalam menentukan modal keputusan dari para pengguna. “Laporan Stamp” menekankan bahwa salah satu masalah tersulit dalam pengembangan standar akuntansi muncul dari adanya tidak kepedulian kita terhadap sifat dari proses pengambilan keputusan dan mengenai rasionalitas proses mental yang digunakan oleh pengguna dalam mencapai kesimpulannya.

Dalam setiap kasus, diusulkan tiga belas kategori kebutuhan dari para pengguna sebagai berikut :
1.      Penilaian kinerja
2.      Penilaian kualitas manajemen
3.      Pengestimasian prospek-prospek di masa depan
4.      Penilaian kekuatan dan kemampuan keuangan
5.      Penilaian solvabilitas
6.      Penilaian likuiditas
7.      Penilaian risiko dan ketidakpastian
8.      Membantu alokasi sumber daya
9.      Melakukan perbandingan
10.  Mengambil keputusan-keputusan mengenai valuasi (menentukan harga proyek/aset)
11.  Menilai kemampuan beradaptasi
12.  Menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan, dan
13.  Penilaian kontribusi kepada masyarakat.

Kriteria untuk menilai kualitas dari standar dan akuntabilitas perusahaan
Untuk mendefinisikan kriteria penilaian yang merupakan “ Alat ukur”, dimana penyusun standar, sekaligus para pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan , dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan dari para pengguna dan tujuan dari pelaporan keuangan.

Menuju ke arah kerangka konseptual kanada
Proyek kerangka konseptuan bagi kanada (dan negara negara lain), yang didasarkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung pada konsep konsep (tujuan dan kriteria untuk penilaian) , ditawarkan pada akhir dari laporan stamp.
TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI
Taksonomi umum mengenai karakteristik normatif terdiri atas tiga kategori:
a)      Karakteristik formasional yang berhubungan dengan perkembangan dari pernyataan dan dengan penilaian selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan.
b)      Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan.
c)      Karakteristik informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.

REFERENSI  :
1.      Ahmed Riahi – Belkaoui,Accounting Theory, Buku Satu, Edisi 5, Salemba Empat,Jakarta 2006.
2.      Ahmed Riahi – Belkaoui, Accounting Theory, Buku Dua, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta 2006.

No comments: