Saturday, May 13, 2017

Materi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran - Strategi Pemasaran Barang Konsumsi dan Barang Industri



STRATEGI PEMASARAN BARANG KONSUMSI DAN BARANG INDUSTRI

Parenicepos :  Didalam materi mata kuliah manajemen pemasaran, Strategi Pemasaran Barang Konsumsi dan Barang Industri sangat penting sekali untuk dipelajari, karena dengan mempelajari materi mata kuliah ini, maka mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui, bahkan mungkin dapat juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

ARTI DAN PENGGOLONGAN BARANG
Arti Barang
Barang sering diartikan sebagai kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba dalam bentuk yang nyata. 

Dalam tinjauan yang lebih mendalam, sebenarnya barang itu tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga mencakup sifat-sifat non fisik seperti harga, nama penjual, dan sebagainya. Semua unsur tersebut dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia/pembelinya.

Materi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran - Strategi Pemasaran Barang Konsumsi dan Barang Industri



Kombinasi yang berbeda dari unsur itu akan memberikan kepuasan yang berbeda pula karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri. Jadi, pengertian tentang barang ini akan lebih tepat didefinisikan sebagai berikut : 

PRODUK : Adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya

Penggolongan Barang
Ada beberapa cara penggolongan barang yang kita kenal. Penggolongan tersebut antara lain:
  1. Menggunakan dimensi kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang.
  2. Berdasarkan tujuan pemakaiannya oleh si pemakai.
 1. Penggolongan barang berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan konsumen jangka panjang:
Dapat digolongkan menjadi empat golongan :
a. Barang yang bermanfaat (Salutory product) : Yaitu barang yang mempunyai daya penarik rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen jangka panjang. Misalnya : deterjen dengan fosfat rendah.
b. Barang yang kurang sempurna (deficient product), yaitu : barang yang tidak mempunyai baik daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat, seperti : obat-obatan yang berasa pahit.
c. Barang yang menyenangkan (pleasing product), yaitu barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Termasuk dalam golongan ini adalah rokok.
d. Barang yang sangat diperlukan (desirable product), yaitu : barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang, seperti : makanan yang bergizi tinggi.

2.  Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai.
     Dapat digolongkan kedalam 2 golongan :

a.  Barang konsumsi
     Barang konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan.
     barang konsumsi dibedakan menjadi 3 golongan :
     a. Barang konvenien (kenyamanan)/(convenience goods)
     b. Barang shopping (shopping goods)
     c. Barang spesial (specialty goods)

a. Barang Konvenien (convenience goods)
    Adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat di sembarang tempat, dan pada setiap waktu. Misalnya : Rokok, sabun dan sebagainya.

b. Barang Shopping (shopping goods)
    Adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan di dalam membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dsb. Termasuk kedalam golongan barang shopping ini antara lain : tekstil, perabot rumah tangga, dsb.

c. Barang Spesial (specialty goods)
    Adalah barang yang mempunyai ciri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu saja. Dalam hal ini, pembeli yang ingin memperolehnya harus mengeluarkan pengorbanan istimewa.
contoh : barang antik di toko seni tertentu, pakaian wanita dirumah mode tertentu, dsb.

b. Barang Industri
    Adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi, termasuk organisasi non laba (organisasi yang tidak mencari laba).

 Barang industri dapat dibedakan menjadi lima golongan :
a. bahan baku, b. komponen dan barang setengah jadi, c. perlengkapan operasi, d. instalasi, e. perlengkapan ekstra.

a. Bahan baku
    Bahan baku ini merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain. Misalnya : kapas untuk membuat benang, jerami untuk membuat kertas, minyak bumi untuk membuat bensin, dsb.

b.Komponen dan barang setengah jadi
   Merupakan barang-barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Termasuk kedalam jenis ini antara lain : benang untuk membuat tekstil, kain untuk membuat baju, kertas untuk membuat buku, dsb.

c. Perlengkapan operasi (operating supplies)
    Adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses produksi maupun kegiatan-kegiatan lain di dalam perusahaan. Misalnya : minyak pelumas untuk mesin-mesin, kertas dan pensil untuk membuat catatan, dsb.

d.Instalasi
                Yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik/ perusahaan yang dapat dipakai untuk jangka waktu lama (termasuk barang tahan lama).
contoh : mesin penggiling padi pada perusahaan penggilingan padi, mesin tenun pada perusahaan tekstil, mesin cetak pada perusahaan percetakan, dsb.

e. Peralatan ekstra
                yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam pabrik (truck pengangkut barang/forklift truck), gerobag, dsb.

STRATEGI PEMASARAN
Riset dan Analisa Pasar
                Untuk memproyeksikan penjualan barang industri dan barang konsumsi yang dibeli secara teratur, data yang lampau dapat dimasukkan dengan menggunakan alat seperti analisa regresi

                Data yang menyangkut perhatian pembeli terhadap suatu barang pun juga dapat dimasukkan. Tentu saja jumlah pembelinya harus cukup banyak atau beberapa terutama untuk barang industri. Untuk barang konsumsi, biasanya hal ini tidak menjadi masalah karena jumlah pembelinya cukup banyak.

  Keputusan tentang Produk
                Untuk barang konsumsi, bentuk fisiknya sangat menentukan sekali bagi kelanjutan dalam penjualannya. Sedangkan untuk barang industri lebih mudah diatasi dengan kontak langsung antara pembeli dan penjual dalam penentuan bentuk fisiknya.

  Penetapan Harga
                Pada umumnya, produsen barang industri sangat hati-hati dalam menghitung biaya untuk menetapkan harga produknya pada saat ada penawaran dari pembeli. Jadi, penetapan harga untuk produk-produk seperti ini cenderung berorientasi pada biaya.

  Promosi
                Dalam kegiatan promosinya, produsen barang industri lebih banyak menitik-beratkan pada personal selling (menggunakan salesman) daripada periklanan, meskipun keduanya sering pula dilakukan bersama-sama

  Kegiatan promosi yang banyak dipakai untuk barang konsumsi :
a. Promosi penjualan, seperti kupon berhadiah, sampel, peragaan di toko pengecer, dsb.
b. Periklanan

  Distribusi
                Barang konsumsi umumnya dijual melalui perantara dengan maksud untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas dan menyebar. Dapat dikatakan bahwa hampir seluruh barang konsumsi, distribusinya melalui baik pedagang besar dan pengecer, ataupun pengecer saja.

                Untuk barang industri, hampir sebagian besar tidak menggunakan perantara, tetapi secara langsung dijual kepada pembeli industri karena adanya keinginan untuk mengadakan hubungan antara penjual-pembeli melalui proses yang ada.

Berbagai macam alat transport dapat dipakai untuk mengirimkan barang industri dan barang konsumsi seperti :
a. Kereta api
b. Pesawat udara
c. Kapal
d. Truck
e. dsb
Materi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran - Strategi Pemasaran Barang Konsumsi dan Barang Industri



Materi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran - Strategi Pemasaran Barang Konsumsi dan Barang Industri

TUGAS INDIVIDU:
Buatlah Ide Usaha Anda Sendiri, Kemudian buatlah strategi pemasarannya agar usaha yang anda buat bisa bertahan dan menjadi besar.



REFERENSI :
Basu Swastha,Manajemen Pemasaran Modern, Liberty offset. Yogyakarta, 2008
Philip Kotler : Manajemen Pemasaran, Analisis, perencanaan dan pengendalian, edisi kelima, Erlangga. Jakarta. 1987.

No comments: